Lhokseumawe, TERASMEDIA.NET – Kejar Mimpi Lhokseumawe kembali akan menggelar seminar berkaitannya dengan pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital. Kegiatan “Kejar Mimpi Lhokseumawe Talks 16” mengangkat tema “Self-Care dan Self-Love: Kunci Kesehatan Mental bagi Mahasiswa di Era Dunia Kerja 4.0”.
Leader Kejar Mimpi Lhokseumawe, Renol Prabudi Zg kepada terasmedia.net, selasa (20/02/2024) mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa yang menghadapi tekanan dalam menghadapi dunia kerja era 4.0.
Kegiatan seminar ini akan diselenggarakan di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe pada 25 Februari 2024 dengan sasaran para mahasiswa dan masyarakat di Kota Lhokseumawe dengan jumlah peserta 250 orang.

Menurut Renol, pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital saat ini telah menjadi sorotan, mengingat kecanduan terhadap teknologi dan tekanan di lingkungan kerja era 4.0 dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
“Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa dalam merawat kesehatan mental dan menghadapi tantangan di era 4.0”, tegas Renol.
Di dalam kegiatan ini nantinya akan mengangkat topik-topik terkait kesehatan mental, self-care, dan self-love yang sangat relevan dan diminati oleh masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa.
Renolberharap kegiatan “Kejar Mimpi Lhokseumawe Talks 16” diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dan keterampilan praktis kepada peserta, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja era 4.0 sambil menjaga kesehatan mental mereka.
Melalui pemahaman dan penerapan self-care dan self-love, diharapkan para mahasiswa dapat membangun ketahanan mental dan mengatasi stress.
“Disamping itu juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental dan pentingnya merawat kesehatan mental, terutama bagi mahasiswa yang menghadapi tantangan di dunia kerja era 4.0”, harap Renol Prabudi.[]