Cara Menanamkan Sikap Percaya Diri pada Anak Usia Dini

Proses tumbuh kembang anak adalah masa-masa yang paling berharga. Pasalnya, pada masa ini si Kecil akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat cepat. Mulai dari segi pertumbuhan seperti tinggi badan meningkat, berat badan meningkat, kemampuan kognitif, kemampuan bahasa hingga kemampuan sosial dan emosionalnya.

Percaya diri akan mendorong si Kecil untuk menjadi lebih aktif, terutama dalam mengambil keputusan, si Kecil akan lebih mandiri dan tidak tergantung oleh orang lain. Anak yang memiliki kepercayaan diri sadar dengan apa yang dapat mereka lakukan sehingga akan membantunya dalam segala situasi dan kondisi yang baru ditemui si Kecil.

Pada saat si Kecil berusia 4 tahun, si Kecil mulai memikirkan orang lain di lingkungan sekitarnya. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif, dampak positifnya si Kecil akan belajar cara berbagi, bekerja sama dan bersifat empati. Akan tetapi, dampak negatifnya si Kecil akan membanding-bandingkan dengan anak lain.

Baca Juga :  Mengenal Keindahan Pacitan sebagai Kota 1001 Gua

Sebagai contoh si Kecil akan membandingkan siapa yang paling tinggi, paling besar dan paling cepat berlari. Oleh karena itu, Mama harus mengajarkan bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Cara memotivasi anak agar percaya diri dengan cara memberikan contoh atau role model. Si Kecil mulai suka meniru orang lain dan membutuhkan contoh yang baik. Selain Mama dan Papa sebagai role model, Mama bisa memberikan contoh atlit, musisi atau guru yang bisa dijadikan role model.
Lebih lanjut, dengan memberikan role model yang tepat bagi si Kecil, si Kecil akan belajar tentang sifat kerja keras dan pantang menyerah dari role model nya tersebut.

Anak-anak layaknya orang dewasa memiliki perasaan, akan tetapi si Kecil masih belum paham cara mengekspresikan perasaannya. Mama bisa memberikan pemahaman bahwa terdapat berbagai jenis perasaan mulai dari senang, sedih, kecewa dan marah. Mama bisa memberikan pemahaman bahwa si Kecil bisa merasakan perasaan sedih, marah dan kecewa dan hal itu adalah normal. Lebih lanjut, ajarkan si Kecil cara mengendalikan emosinya dengan baik.

Baca Juga :  Manajemen SDM untuk Tingkatkan Skill di Tengah Arus Digitalisasi dan Teknologi

Penanaman sikap tidak sekedar memberi pengetahuan baik dan buruk tetapi lebih pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu penanaman sikap harus dilakukan secara lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap.
Untuk memperdalam pemahaman sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukan ke dalam rencana pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan. Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau dalam SOP.

Cara mengajari anak agar percaya diri dalam Menanamkan Sikap Percaya Diri Pada Anak Usia Dini. Dalam pembelajaran harian PAUD, anak dapat diajari sikap percaya diri. Bagaimana cara mengajari anak agar dapat percaya diri sendiri sejak dini kita lihat contoh pembelajaran PAUD berikut ini.
Menanamkan “SIKAP PERCAYA DIRI”.

Baca Juga :  Ini Dampak Pembatalan Piala Dunia U-20 Terhadap Perekonomian Indonesia

Kegiatan outbond, guru mengenalkan kegiatan yang akan diikuti anak dan guru menyampaikan aturan bermain serta alat pengaman yang harus digunakan, mendiskusikan siapa yang akan memulai, guru mendukung semua anak berani mencoba permainan, anak mencoba permainan dengan pengawasan Tim Teknis ahli, setelah selesai semua, guru mengajak mendiskusikan apa yang dirasakan anak saat mengikuti permainan, dan guru menghargai setiap usaha yang dilakukan anak sebagai proses pembentukan sikap percaya diri.[]

Pengirim :
Yayah Uffy Laily
Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Email : uffylail@gmail.com

banner 300250