Eksistensi Transformasi Digital di Era Pandemi

MASA pandemi telah mempercepat terjadinya transformasi digital berbagai aspek, sehingga terjadi perubahan perilaku masyarakat dan konsumen menuju ke pola hidup digital dalam berinteraksi dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam bisnis, covid-19 membawa pengaruh yang signifikan. Meski cukup banyak penurunan penjualan, namun sebagian besar pebisnis merasa memiliki kemampuan untuk membuka bisnis baru. Perubahan akibat covid-19 membawa dampak yang berbeda-beda bagi setiap orang.

Pandemi covid-19 membawa luka pilu mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia sebanyak 6.066.908 terkonfirmasi positif covid hingga saat ini. Pemerintah gencar untuk menyerukan upaya pencegahan virus menular tersebut . Sementara itu, sejumlah sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) di Tanah Air telah bertransformasi ke arah digitalisasi dalam proses produksinya. Penerapan teknologi industri 4.0 di kelompok sektor manufaktur diyakini mampu mendongkrak kinerja dan daya saingnya.

Baca Juga :  Pandemi COVID- 19 Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022

Pembatasan diseluruh aktivitas terus ditegaskan tanpa adanya pengelakan yang berarti .Para pelaku ekonomi berlomba-lomba memutar otak untuk mengatasi seluruh masalah yang timbul. Mereka terus mengembangkan inovasi-inovasi agar tetap bertahan dari hantaman peristiwa yang hebat ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate menyebut pandemi covid-19 akan mempercepat transformasi digital di Indonesia. Pergerakan masyarakat di dunia maya sangat masif dan mewujudkan hal tersebut.Di masa pandemi ini mendadak semua lapisan bisnis dipaksakan untuk GO digital karena berdampingan dengan era 4.0 .Dimana segala bidang akan secara ternaturalisasi untuk melakukan digitalisasi dari segala aspek.

Transformasi digital merupakan proses dan strategi menggunakan teknologi digital yang bertujuan untuk mengubah cara bisnis. Transformasi digital bukan hanya tentang tekologi namun sekian berjalannya waktu akan memudar menjadi persimpangan antara bisnis, orang, dan teknologi. Digitalisasi akan menciptakan pengalaman baru yang inovatif. Maka dari ini,para pelaku ekonomi memunculkan ide-ide kreatif untuk mengantisipasi penyebaran virus tetapi tetap mendapatkan penghasilan.

Baca Juga :  Politik Agama, Baik atau Buruk Bagi Indonesia?

Di era 4.0 manusia menciptakan nilai baru melalui inovasi yang berguna dalam masa pandemi seperti ini .Transformasi digital menjadi jalan pintas untuk mengimplementasikan inovasi para pelaku usaha .Salah satu contoh apotek yang hanya dibuka selama 12 jam terpaksa dibuka selama 24 jam bukan hanya dengan pelayanan offline tetapi juga dengan pelayanan online. Dikarenakan lonjakan kebutuhan terhadap medis.

Banyak website ataupun platform digital yang meyediakan konsultasi online seperti Halodoc yang bisa memudahkan kita dalam menangani gejala penyakit yang timbul diakibatkan virus covid ini. Kita bisa menggunakan hasil inovasi transformasi digital ini dengan sebaik-baiknya untuk memudahkan kita dalam melakukan aktivitas di masa pandemi tanpa melakukan kontak langsung.

Baca Juga :  Pasha Lovarian: Journalism Citizen Penembus Propaganda Israel

Dengan mengimplementasikan transformai digital ini kita bisa berkontribusi selangkah lebih maju untuk kemajuan bangsa dan bisa menimbulkan dampak positif dari musibah yang ada. Pola hidup yang disesuikan zaman akan memudahkan kita dalam bersosialisasi dengan kehidupan. Dalam pandemi seperti ini juga dapat menekan angka penularan dengan tidak berkontak fisik.[]

Pengirim :
Annisa Azzahra Putri
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang
Email : putriannisa1426@gmail.com

banner 300250