Jakarta, Terasmedia.net – Untuk menyikapi semakin melonjaknya kasus pandemi virus corona (covid-19) saat ini pemerintah harus peka dan siap dengan kebijakan baru untuk menekan kasus yang semakin melonjak.
Dilansir CNN Minggu (20/06), Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau IAKMI berpendapat sudah saatnya pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang sedikit radikal untuk menghadapi lonjakan kasus covid-19.
Kebijakan pemerintah yang yang radikal diharapkan dapat keluar dari lonjakan kasus pandemi virus corona. DIkatakan Hermawan, pemerintah punya 2 opsi yang dapat diambil saat ini, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat atau lockdown regional.
Lebih lanjut dikatakan Hermawan, pilihan yang paling radikal adalah lockdown. Dan pemerintah harus radikal, opsinya ada 2 PSBB atau lockdown regional yang terbatas pada pulau besar. Opsi paling logis adalah lockdown regional.
Menurutnya, opsi lockdown regional ini opsi yang dapat membantu Indonesia keluar dari situasi lonjakan pandemi Covid-19 karena lockdown dapat memutus mobilitas orang secara ketat.
Dan lockdown ini lebih berhasil, ada banyak negara yang lebih berhasil dan sukses dalam mengatasi pandemi Covid-19. Beberapa negara di antaranya seperti Jerman, Australia, Belanda, dan banyak negara lainnya di Eropa, kata Hermawan.
Hermawan juga berharap Indonesia harus memiliki opsi kebijakan (policy options) yang kuat untuk pengendalian Covid-19 yang semakin melonjak.
Saat ini beberapa provinsi kembali mulai mengetatkan protokol kesehatan akibat dari lonjakan kasus Covid-19 yang semakin meningkat.
Di DKI Jakarta PPKM skala mikro hingga 28 Juni 2021 kembali diperpanjang. Dalam PPKM kali ini kegiatan warga dibatasi hanya hingga pukul 21.00 WIB.
Sedangkan di Jawa Barat Gubernur Ridwan Kamil telah menetapkan Bandung Raya siaga satu Covid-19. Dan di Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono telah menyerukan lockdown dalam rangka menekan penyebaran virus corona. [] Red/cnn