Indahnya Ramadhan dengan Berburu Takjil dan Berburu Lailatul Qadar

Bulan ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu bagi umat muslim diseluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Indahnya ramadhan menjadi momentum bagi umat muslim untuk membersihkan diri dan kembali fitri. Di bulan ini umat muslim bersuka cita dan dipenuhi kebahagiaan merayakan kemenangan Ramadhan. Indonesia menjadi salah satu tempat yang membuktikan terciptanya suka cita Ramadhan dengan mayoritas penduduknya yang beragama islam.

Setiap tahun dibulan ramadhan, umat muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dari waktu imsakiyah sampai waktu maghrib. Tak ayal jika pada siang sampai sore hari saat puasa, orang-orang antusias menyiapkan menu berbuka dan sahur. Namun ada yang berbeda pada Ramadhan kali ini, dimana yang merasakan indahnya suka cita Ramadhan bukan hanya dari kalangan umat muslim saja tetapi juga para umat non islam. Semua umat di indonesia turut memeriahkan Ramadhan tahun ini dengan ikut serta berburu takjil dan makanan Khas Ramadhan.

Baca Juga :  Mercusuar Tanjung Kalian, Salah Satu Objek Wisata di Kota Muntok

Berburu takjil Ramadhan ini bahkan sampai viral di semua platform dan sosial media. Para umat non islam menjadikan momen ini sebagai wisata kuliner dengan pilihan berbagai macam makanan. Yang membuat viral hal ini dikarenakan para umat non islam memulai berburu takjil dan makanan Ramadhan pada jam 2 siang. Dimana di jam tersebut para umat muslim sedang dalam fase kritis menahan dahaga dan belum bersiap untuk memulai berburu takjil.

Selain berburu takjil, yang menjadi momen penting dan patut di buru pada bulan ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Malam yang disebut sebagai malam 1000 bulan. Malam yang indah dengan suasana yang tenang. Langit-langit malam tampak bersih dan indah ketika dipandang.

Malam Lailatul Qadar umat muslim dianjurkan memperbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang di nanti-nantikan umat muslim karena banyaknya pahala dan terbukanya pintu ampunan. Ketika datang malam Lailatul Qadar maka satu kebaikan kecil yang dilakukan akan bernilai besar yakni lebih besar dari 1000 bulan. Siapa yang tidak menginginkan kebaikan dan pahala besar dari malam lailatul qadar.

Baca Juga :  Ketua Umum PSSI : Indonesia Terhindar Sanksi Berat FIFA

Yang menjadi maksud dari berburu malam lailatul qodar tersebut yaitu dikarenakan tidak ada yang tau persis kapan malam lailatul qadar datang. Banyak pendapat ulama dan ahli kitab yang memprediksikan. Ada yang berpendapat malam ke 21, 22 atau bahkan 25 pada bulan Ramadhan. Sehingga kata berburu digunakan untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh umat muslim pada malam ke 20 hingga malam ke 25 bulan Ramadhan, yakni berburu indahnya malam lailatul qadar.

Dengan adanya momen berburu takjil dan berburu lailatul qadar menunjukkan bahwa Indahnya Ramadhan mengandung banyak suka cita. Mulai dari melakukan amalan-amalan lailatul qadar ataupun melakukan ibadah lain untuk mendapatkan ampunan dan kebaikan 1000 malam. Selain pahala yang mengalir juga kebahagian yang senantiasa mengiringi. Ramadhan membawa keberkahan serta ibadah untuk senantiasa mengingat Allah SWT dan Rasulnya dan juga membawa kebahagiaan bagi seluruh umat dan membangun toleransi yang rukun dan indah antar umat beragama.

Baca Juga :  Konsep Akuntansi Zakat

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah saat bulan Ramadhan datang hendaklah melakukan hal-hal baik dan bermanfaat. Dalam bulan Ramadhan dianjurkan untuk salig berbagi dan membangun Silaturrahmi yang baik. Didalam agama islam sendiri, toleransi merupakan salah satu perintah dari Rasullah Saw yang harus di jalankan, apalagi dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini yang menjadikan toleransi semakin berwarna dengan adanya momen berburu takjil yang bisa untuk seluruh masyarakat baik umat muslim maupun non islam.[]

Penulis :
Al Hiqna La’la Alfaina, mahasiswi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, HP/WA : 0813261159XX

banner 300250