Ini Sosok Ebrahim Raisi Presiden Baru Iran yang Ditakuti Israel

Teheran, Terasmedia.net – Dia adalah Sayyid Ebrahim Raisol-Sadati, yang lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi, seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran dan ahli hukum Muslim yang merupakan Presiden terpilih Iran yang baru.

Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 (usia 60 tahun) di Masyhad, Iran. Suami dari Jamileh Alamolhoda ini juga merupakan politikus partai Jame-e Ruhaniat-e Mubarez dengan jabatan sebelumnya Chief Justice of Iran sejak 2019. Ebrahim Raisi merupakan anak dari pasangan Seyed Haji Rais Al-Sadati dan Seyedeh Esmat Khodadad Hosseini.

Dalam pemilihan umum presiden Iran yang digelar pada Jumat (18/6/2021), Ebrahim Raisi dinyatakan keluar sebagai pemenang. Ebrahim Raisi berhasil mengalahkan tiga lawannya Abdolnaser Hemmati, Mohsen Rezaei, dan Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi.

Baca Juga :  Israel Bersiap Serang Lebanon, Evakuasi WNI Disiapkan

Sebagai hakim agung Iran, Ebrahim Raisi mendapat dukungan luas dari para politisi faksi konservatif dan garis keras. Dia juga mendapat sokongan kuat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Pasca revolusi Islam 1979, Ebrahim Raisi lalu bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di bagian barat daya Iran, kemudian dia menjadi jaksa untuk beberapa yurisdiksi. Dan pada tahun 1985 menjadi wakil jaksa dan pindah ke ibu kota, Teheran.

Ebrahim Raisi pernah menjabat sebagai jaksa Teheran selama 3 dekade, kepala Organisasi Inspeksi Umum, jaksa agung Pengadilan Khusus Pendeta, dan juga wakil ketua hakim.

Pada tahun 2016, pemimpin tertinggi menunjuk Raisi sebagai kepala Astan-e Quds Razavi, tempat suci Imam Reza. Pada tahun 2017 Ebrahim Raisi gagal menang saat melawan Presiden Hassan Rouhani dan mengumpulkan hanya 38 persen suara.

Baca Juga :  Israel Lakukan Blokade, Anak-anak Palestina Meninggal Kelaparan

Tahun 2019 Khamenei menunjuk Ebrahim Raisi untuk memimpin peradilan. Dan dia telah mencoba memperkuat dirinya dalam memerangi korupsi dengan menargetkan orang dalam dan mengadakan persidangan publik.

Israel memandang terpilihnya Ebrahim Raisi ini sebagai tanda bahaya untuk kelangsungan negara zionis tersebut. Israel memandang Ebrahim sebagai Ekstremis yang berambisi perjuangkan program nuklir.

Sehingga Israel bereaksi keras atas kemenangan Ebrahim Raisi dalam pilpres Iran. Bahkan Israel menghimbau agar internasional harus memiliki keprihatinan serius atas terpilihnya Ebrahim Raisi. Kerana Israel menganggap Raisi sebagai presiden yang paling ekstrem dan akan meningkatkan aktivitas nuklir di Iran.

Sebagaimana dikutip Arab News, Minggu (20/6/2021), Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid di twitternya mengatakan Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai Jagal Teheran, adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Menurutnya, Raisi sangat berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan juga kampanye teror globalnya.

Baca Juga :  Bantuan Cadangan Pangan Tahap III Kembali Disalurkan Pemkab Aceh Tamiang

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat dalam twitternya.

Sementara itu, Sayyid Ebrahim Raisol-Sadati atau Ebrahim Raisi Presiden Iran yang baru, dalam sebuah pernyataan setelah kemenangannya, berjanji untuk memperkuat kepercayaan publik kepada pemerintah, dan untuk menjadi pemimpin bagi seluruh bangsa. [] Red

banner 300250