Pada dasarnya bahasa merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain.Maka dari itu, menstimulasi kemampuan bahasa anak sejak dini guna menunjang bentuk kecerdasan dan kemampuan bahasa sangat diperlukan. Seorang anak memiliki kecerdasan linguistik yang menonjol serta memiliki minat pada hal-hal yang berbau bahasa baik yang tertulis maupun lisan, maka stimulasi wajib dilakukan agar minat dan bakatnya tidak menghilang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua ataupun pendidik anak usia dini untuk menstimulasi minat dan bakat linguistik diantaranya yaitu:
Teruslah Ajak Anak Bicara
Organ pendengaran bayi berkembang pesat di masa-masa awal usianya, sehingga bayi sudah dapat mendengar. Oleh karena itu,ajak bicara anak setiap saat ,khususnya saat menyusui, mengganti popok, memandikan atau bahkan sebelum tidur. Meskipun belum bisa merespon pembicaraan orang tua. Bayi akan menyerap kosakata, khususnya bunyi kosa katanya. Kosakata yang diserap saat bagi tersebut akan menjadi sebuah memori jangka panjang yang akan selalu diingan dalam otak bayi hingga dewasa.
Saat Anak Mulai Belajar Bicara, Bacakan dan Perdengarkan Cerita secara teratur
Cerita secara Teratur Saat anak mulai belajar bicara, karena anak tidak hanya menyerap dan menyimpan kosakata yang baru didengarnya, namun juga mulai belajar untuk mengucapkan kosakata tersebut. Oleh karena itu, saat membacakan cerita gunakan artikulasi yang jelas dengan intonasi yang sesuai. Minta anak untuk mengulangi bunyi satu atau dua kosakata dalam cerita tersebut dan jelaskan makna dari kata tersebut. Semakin besar usia anak, ajarkan kosakata yang lebih sulit dengan makna yang lebih rumit.
Bermainlah Bersama Anak
Bermain adalah saat yang menyenangkan bagi anak, maka bermainlah bersama anak. Melalui bermain orang tua dapat membantu anak dalam mengenal kosakata baru, cara pengucapannya, serta fungsi kosakata dalam kalimat. Cara ini merupakan cara yang menyenangkan sekaligus efektif karena anak dapat dengan cepat mengingat kosakata baru.
Sebagai contoh, anak sedang bermain bersama bonekanya, ia sedang menata rambut bonekanya. Anda ingin mengajarkan kata “sisir” pada anak, maka gunakan kata tersebut saat anak menyisir rambut bonekanya. Anak akan mudah mengingat kata tersebut, bagaimana cara menggunakan kata tersebut dan kata itu menunjukkan makna benda dengan bentuk seperti apa. Selain itu, orang tua juga dapat menciptakan permainan lain yang mengandung kata-kata dan banyak bahasa, sebagai contoh, bermain tebak kata atau scrabble.
Saat Anak Mulai Belajar Membaca dan Menulis, Berikan Buku Bacaan yang Sesuai
Biarkan anak mengeksplorasi sendiri kosakata yang ada dalam buku bacaan dan jawab pertanyaan anak yang berhubungan dengan arti kosakata tersebut. Motivasi anak untuk lebih banyak menulis, bila perlu jadwalkan kegiatan menulis rutin setiap harinya dan tetapkan target pencapaian, namun jangan memaksa dan membuat anak kelelahan. Beri pujian dan penguatan saat anak mampu membaca dan menulis dengan benar. Bila anak membuat kesalahan dalam membaca dan menulis, perbaiki kesalahannya dengan cara yang tidak meremehkan.
Jika anak belum mau belajar menulis maka jangan paksa anak ,orang tua bisa menggunakan inisiatif lain dengan metode lain untuk anak belajar mengenal angka dan huruf.Seperti menggunakan biji-bijian,menulis dalam bayang bayang udara, dan menggunakan alat main lainya.
Simpan Seluruh Hasil Tulisan Anak
Orang tua dapat memantau perkembangan kemampuan bahasa anak melalui kumpulan hasil tulisan anak. Selain itu, hasil tulisan tersebut dapat dijadikan motivasi bagi anak untuk terus mengembangkan kemampuan linguistiknya. Anak juga akan merasa lebih dihargai atas pencapaian prestasinya, yang kesemuanya disimpan dengan baik oleh orang tua. Hal ini akan semakin memacu keinginan anak untuk terus belajar.
Latih dan Beri Motivasi Anak untuk Mengungkapkan Pendapatnya dengan Bahasa yang Baik
Melatih anak untuk mengungkapkan pendapat menggunakan bahasa yang baik akan meningkatkan kemampuan berbahasa lisan. Orang tua dapat melatih anak mengungkapkan pendapat dari hal-hal terkecil seperti menanyakan mainan yang paling disukai oleh anak,guna meningkatkan kemaluan berbahasa anak.[]***
Pengirim :
Silvya Choirunnisa, Mahasiswa INISNU Temanggung, email : silvyachoirunnisa@gmail.com