Kawasan Barat Selatan Aceh Dipersiapkan Sebagai Lumbung Pangan Dunia

Aceh Barat, TERASMEDIA.NET – Kawasan Barat Selatan Aceh (BARSELA) yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah akan dipersiapkan sebagai kawasan lumbung pangan Dunia, hal tersebut menjadi salah satu kesepakatan para Bupati/Walikota dari 8 Kabupaten/Kota di Barat Selatan Aceh.

Untuk mendukung visi tersebut telah menjadi kesepakatan bersama membentuk Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Barat Selatan Aceh dan menetapkan Universitas Teuku Umar sebagai Sekretariat Bersama.

Pertemuan ini berlangsung di Universitas Teuku Umar pada Sabtu (03/09/2022) lalu yang dihadiri oleh seluruh Bupati dan Walikota dari 8 Kabupaten/Kota atau yang mewakili di Wilayah Barat Selatan Aceh.

Diantaranya Pj. Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, Pj. Bupati Aceh Barat Daya, H Darmansah, SPd, MM, Pj. Bupati Simeulue, Ahmadlyah, SH, Sekda Aceh Barat, Marhaban, SE, Sekda Nagan Raya, Ir. H Ardimartha; Sekda Kota Subulussalam, Ir. Taufit Hidayat, MM.

Turut menyampaikan sambutan dan materi dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Perwakilan Kemenkeu RI Prov. Aceh, Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D dan Kepala BAPPEDA Aceh, H. Teuku Ahmad Dadek, SH., MH yang disampaikan melalui zoom meeting.

Baca Juga :  Universitas Teuku Umar Gelar Perpisahan dengan Mahasiswa KOSASS University Putra Malaysia

Dr. Nurdin yang dipercayakan sebagai Ketua Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi BARSELA kepada media mengatakan bahwa kawasan Barat Selatan Aceh memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, untuk itu diperlukan kerjasama antar kabupaten yang berkelanjutan.

“Kita memiliki pelabuhan yang dapat dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor CPO dan juga bandarudara yang kemudian didorong membuka jalur penerbangan internasional terbatas untuk mengekspor hasil bumi yang melimpah,” kata Dr. Nurdin

Lanjutnya, Para Bupati/Walikota dalam kawasan Barat Selatan Aceh sudah bersepakat untuk pembangunan berbasis keunggulan daerah, sebagaimana yang telah dibahas dalam pertemuan perdana di Blangpidie, Aceh Barat Daya pada Minggu (21/08/2022) lalu.

Pembangunan ekonomi kawasan barat selatan Aceh juga kita dorong untuk masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga :  Didampingi Asrizal H Asnawi, Korban Penyiksaan Majikan di Malaysia Pulang ke Aceh Tamiang

Untuk mencapai tujuan tersebut kita percayakan kepada Universitas Teuku Umar untuk menyusun DED masterplan Pembangunan Ekonomi Kawasan BARSELA.

Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si menyampaikan Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi BARSELA ini merupakan satu terobosan penting yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat kawasan pesisir ini.

“UTU selalu siap berada di barisan terdepan dalam usaha pembangunan dan pengembangan ekonomi kawasanBarat Selatan Aceh. Sebagaimana salah satu tujuan hadirnya UTU yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan,” katanya

Kita menyadari, bahwasanya pembangunan ekonomi, insfrastruktur dan lainnya di kawasan barat selatan teringgal jauh dari wilayah timur dan utara, untuk itu diperlukan kerjasama antar pimpinan daerah di kawasan ini untuk memikirkan strategi pembangunan tanpa mempertahankan ego sektoral.

Dr. Ishak Hasan menjelaskan untuk mendukung pengembangan poros ekonomi barat selatan Aceh, UTU juga telah diusulkan dananya melalui BAPPEDA Aceh untuk membangun masterplan pembangunan ekonomi kawasan BARSELA.

Baca Juga :  Peringatan HAN ke-40, Ini Pesan Pj Bupati Asra

“Mudah-mudahan dalam APBA-P tahun 2022 ini sudah teranggarkan dana tersebut dan dapat segera kita susun Masterplan yang dimaksud,” kata Dr. Ishak Hasan

Sementara itu, salah seorang penggagas pengembangan Poros Ekonomi Barsela Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE., MBA dalam sesi diskusi menyampaikan pandangannya terhadap strategi pembangunan ekonomi kawasan Barat Selatan Aceh. Salah satunya itu harus fokus pada pengembangan potensi daerah, selain itu harus ada kesinambungan.

Prof Jasman mencontohkan kebutuhan telor ayam yang tinggi di masyarakat, bagaimana kedepan untuk tidak bergantung ke luar Aceh, harus mandiri. Produksi telor ayam tersebut tergantung pada ketersediaan pakan, untuk itu perlu ditanam jagung sebagai bahan pakan. Begitupun dengan komuditi lain harus saling mendukung sesuai dengan potensi daerah, jelasnya.[]***

banner 300250