Kemajuan Teknologi yang Pesat, Baik atau Buruk?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi memiliki arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara etimologi, teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) yaitu techno yang berarti keahlian dan logia yang berarti pengetahuan. Istilah teknologi muncul pertama kali pada abad ke-17 dan digunakan saat diskusi seni terapan yang kemudian istilah tersebut berkembang pesat pada abad ke-20 dan mencakup berbagai cara, proses, ide selain mengenai perkakas dan mesin. Teknologi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis seperti teknologi infomasi, komunikasi, transportasi, pendidikan, medis, kontruksi, dan bisnis.

Teknologi berkembang pesat dari masa ke masa. Salah satu bukti nyata dari perkembangannya adalah adanya sosial media. Tidak dapat dipungkiri banyaknya peminat sosial media seperti instagram, twitter, facebook, tiktok, dan sebagainya. Kita sebagai mahasiswa menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi baru dengan cepat. Adapula dalam bidang bisnis, sosial media kini memegang peranan yang sangat penting terutama bagi bisnis yang baru dirintis. Adanya platform tersebut dapat digunakan untuk melakukan promosi dengan membuat konten yang kreatif sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli. Dapat kita lihat banyaknya bisnis baru yang semakin berkembang dan dikenal banyak orang melalui sosial media. Kita juga dapat merasakan kemajuan teknologi di zaman ini dengan semakin mudah untuk bertransaksi. Banyak orang memilih untuk berbelanja di situs online dibandingkan pergi ke toko atau pasar karena mereka menganggap hal tersebut lebih praktis untuk dilakukan.

Baca Juga :  Urgensi Manajemen Pendidikan untuk PAUD Hebat Berkualitas

Teknologi yang semakin berkembang ini juga memiliki dampak negatif. Salah satu dampaknya adalah semakin menurunnya moral bangsa. Hal itu dikarenakan konten yang bersifat negatif seperti pornografi, kekerasan, dan sebagainya dapat diakses dengan mudah di internet. Kemudian kemajuan teknologi ini juga membuat banyak orang lebih lama menghabiskan waktunya di depan komputer atau handphone yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi anti sosial dan kurang bersosialisasi di dunia nyata. Oknum yang tidak bertanggungjawab juga menganggap kemajuan teknologi ini sebagai peluang bagi mereka untuk melakukan tindakan kejahatan secara online. Salah satu contoh kejahatan yang dilakukan adalah phising.

Phising adalah kejahatan siber yang menyalahgunakan informasi pribadi seseorang dan dapat menyebabkan kerugian besar bagi korbannya. Informasi pribadi tersebut dapat diperoleh melalui email, telepon, atau bahkan link tautan yang disebar di sosial media. Pelaku phising biasanya mengaku sebagai bagian dari instansi yang berwenang agar dapat lebih meyakinkan targetnya. Contoh dari serangan phising yang terjadi belakangan ini adalah adanya pihak yang mengaku berasal dari salah satu ekspedisi pengiriman paket dan mengirimkan link untuk mengecek resi pengiriman. Namun, link yang diberikan berupa APK yang telah dimodifikasi sedemikian rupa oleh pelaku yang kemudian akan mengarahkan targetnya untuk mengisi data untuk login. Adapula postingan salah satu pengguna twitter yang viral dimana korban kehilangan sejumlah uang di rekeningnya yang kemudian diketahui bahwa hal tersebut terjadi karena pemilik rekening terkena indikasi phising.

Baca Juga :  Mengatasi Banjir: Tantangan dan Solusi Menurut Gen Z

Perkembangan teknologi ini bak pisau bermata dua, yang artinya memiliki dua sisi tergantung pada penggunanya. Teknologi ini dapat menjadi ancaman sekaligus peluang baik. Kita sebagai penggunanya harus mulai lebih bijak. Gunakanlah teknologi sebaik mungkin dengan menyebarkan hal positif dan mencari informasi untuk menambah wawasan. Hindari penggunaan teknologi yang berlebihan untuk hal negatif agar tidak merusak moral bangsa.[]

Pengirim :
Sintya Gracella, Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Bangka Belitung, email : sintyagrclla06@gmail.com

banner 300250