Kemerosotan Zaman Bisa Jadi Faktor Gizi Buruk pada Anak Usia Dini

ANAK adalah anugrah Tuhan. Anak adalah titipan Sang Maha Pencipta Alam Semesta. How … Bagaimana sikap seorang yang ketempatan untuk diberi amanah sesuatu. Tentunya menjaganya adalah merupakan kewajiban. Begitu dengan pemilik itu sendiri, pastinya tidak karena suatu sebab untuk melakukannya. Siapa saja yang dianugerahkan seorang anak adalah hal terindah. Diberi kepercayaan untuk menjaga, merawat dan mendidik. Tuhan bukan tanpa alasan menganugerahkan anak kepada siapa pun, melainkan semua sudah terukur menjadi suatu kemampuan untuk pasti bisa menjaganya. Lalu apakah masih pantas jikalau mempunyai rasa ketidak percayaan untuk sanggup menghidupi. Naudzubillahi min dzalik … semoga kita semua dijauhkan perasaan buruk sangka tersebut.

Melihat bayi yang baru lahir …. tampak polos , imut, menggemaskan sekali. Semakin bertambah usia, menginjak 1 tahun pertamanya banyak perkembangan yang tentunya membuat siapa pun yang melihat tingkahnya akan selalu tersenyum dan tertawa. Pencapaian perkembangan anak dari baru saat lahir, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan 12 bulan,18 bulan dan sampai usia 6 bulan adalah masa masa golden age. Masa masa dimana mereka menjadi dari apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat.

Tubuh terdiri dari organ-organ, yang dimana organ-organ tersebut masih terbagi ke dalam beberapa bagian, yang intinya semua yang ada di dalam tubuh adalah merupakan satu kesatuan yang dimana out put dari hal tersebut berupa kesehatan. Segala sesuatu menjadi baik-baik saja apabila bersumber dari yang baik, itu pasti. Kalau kita makan makanan yang baik, tidak menutup kemungkinan menjadi baik pula, menjadi sehat. Tidak cukup dengan baik dari segi fisik saja tetapi juga baik dari segi cara mendapatkannya. Tubuh akan merespon hal baik dalam artian disini yang berupa fisik yaitu energi yang dihasilkan dari asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Selain makan makanan sehat bergizi, untuk sehat badan jasmani diperlukan olah raga secara rutin min. 30 menit dalam seminggu minimal.

Baca Juga :  Gadget Surga Anak Usia Dini

Dunia anak usia dini jauh sekali dengan dunia orang dewasa. Jangan pernah memperlakukan anak-anak seperti layaknya memperlakukan orang dewasa, hal tersebut tidak ada benarnya sama sekali. Bahkan fatal akibatnya dikemudian hari. Karena segala sesuatu itu sudah ada takaran ukurannya masing-masing. Dunia anak-anak itu bermain. Belajarnya anak usia dini adalah dengan bermain. Bermain sambil belajar. Dalam proses bermain terjadi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Anak usia dini itu dari 0 sampai 8 tahun. Bagi orang tua atau orang dewasa hal ini harus benar-benar dipahami dengan seksama. Supaya segala sesuatunya itu akan mendapatkan dengan sesuai menurut kebutuhannya. Kalau semua mendapatkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasti akan baik.

Era globalisasi pada zaman sekarang ini segala sesuatu mengalami perubahan, perkembangan yang semakin lebih baik. Untuk itu pada era saat ini siapa bergerak akan bertahan. Semua keadaan saat ini menjelaskan bahwa perubahan yang ada terjadi mengikuti atas kehendak manusia itu sendiri sebagai makhluk penghuni bumi. Baik tidaknya, maju tidaknya suatu negara tergantung dari kualitas bangsa itu sendiri. Bagaimana sumber daya manusia itu sendiri cerminannya. Hal ini bisa ukur diri kita sendiri, sejauh mana diri kita memposisikan diri. Bagaimana memberikan yang terbaik dalam posisi masing-masing.

Baca Juga :  5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja

Lakukan yang terbaik menurut posisi masing-masing. Yang menjadi Pegawai Negeri bagaimana menjadi yang terbaik sebagai Pegawai Negeri. Yang menjadi Karyawan Perusahaan bagaimana menjadi karyawan yang terbaik. Yang menjadi Ibu rumah tangga bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik, dan sebagainya. Semuanya berlomba-lomba meningkatkan kualitas diri pada bidangnya masing-masing, pastinya akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.

Dengan dalam keadaan sehat semuanya akan baik, semua menjadi baik. Sehat disini sehat jasmani rohani. Sehat jasmani saja tidak akan maksimal tercipta suatu keadaan dengan baik, coba kalau di Negara ini berisikan kebanyakan penduduknya dibawah rata-rata dalam hal intelektual. Badan sehat tapi intelektual, kecerdasannya masih dibawah rata-rata, apa akan maju? Tentunya akan ketinggalan, mengalami keterlambatan dalam segala hal. Sekarang bagaimana kalau semisal dalam suatu negara penduduknya diatas rata-rata tingkat kecerdasannya tentunya hal ini lebih baik dari yang hanya sehat jasmani saja tapi tingkat kecerdasannya rendah. Dengan menjadi pintar, menjadi cerdas, daya pikirnya tinggi berkualitas akan banyak hal-hal baru muncul, hal-hal baru tercipta, pemikiran-pemikiran yang luar biasa, tentunya akan melakukan bagaimana supaya semuanya baik. Agar semuanya menjadi lebih baik.

Kesehatan adalah harta tertinggi. Kesehatan adalah segala-galanya. Banyak uang tapi tidak sehat, apalah arti uang yang dimiliki. Bagaimana hubungannya dengan anak usia dini di era globalisasi, di zaman seperti sekarang ini. Jika maju dan tidaknya suatu negara itu tergantung sumber daya manusianya bukankah itu artinya anak usia dini sebagai ujung tombak kemajuan suatu negara. Dasar sumber daya manusia ada pada penerimaan yang diterimanya dari lahir sehingga terbentuk suatu karakter. Pembentukan karakter ini dimulai dari anak usia dini.

Baca Juga :  Apa saja Wewenang Peradilan Agama dalam Perkawinan dan Implikasinya pada Masyarakat?

Jika anak-anak dididik dengan baik, dibekali dengan ilmu-ilmu yang luar biasa tidak menutup kemungkinan akan terlahir sumber daya manusia yang berkualitas baik pula. Anak-anak itu tergantung dari apa dan siapa yang memberinya. Didalam anak sehat terdapat banyak akal yang tercipta. Jika tidak sehat apakah penerimaan anak akan baik? Tentunya tidak, karena sehat jasmani juga sangat berpengaruh cerdas tidaknya anak tersebut. Dari sini semakin jelas hubungannya dengan kemajuan suatu negara.

Anak sebagai generasi penerus. Anak-anak asset negara. Harus di jaga, diperhatikan dengan baik perkembangannya. Bayangkan jika anak-anak usia dini bertumbuh dengan baik tentunya dewasanya anak-anak tersebut akan banyak memberikan kemajuan-kemajuan dalam segala bidang. Ini artinya keadaan suatu negara pun akan semakin baik. Pemenuhan gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Pada anak usia dini asupan gizi menduduki tingkat tertinggi atas berpengaruhnya perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak sehat dengan anak kurang sehat tentunya akan berbeda dalam penerimaannya. Anak sehat menunjukkan penerimaan lebih baik.

Anak sehat anak hebat. Anak sehat negara maju. Pemerintah harus mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dengan memperhatikan anak-anak usia dini sebagai generasi penerus asset negara. Dengan memperhatikan pemenuhan gizi seimbang pada anak usia dini agar dalam proses perkembangannya, anak berkembang dengan baik.[]

Pengirim :
Asmaul Khusnah
Mahasiswi PIAUD INISNU Temanggung, Email : asmaul2911@gmail.com

banner 300250