Kepopuleran Toko Online dan Dampaknya Terhadap Toko Offline

Manusia adalah makhluk special yang tidak bisa dipisahkan dalam beberapa kegiatan, salah satunya yaitu berbelanja yang berdampak pada kepopuleran toko online. Hal ini menjadi salah satu penyebab banyak orang bekerja keras agar mendapatkan uang, sehingga mereka dapat berbelanja atau membeli barang yang diinginkan. Banyak juga yang bilang kalau seseorang yang suka berbelanja adalah orang yang boros dan tidak bisa mengatur uang, padahal banyak orang yang berbelanja untuk menghibur diri. Bahkan menurut psikologi berbelanja merupakan salah satu cara yang ampuh untuk membuat diri kita Bahagia, hal ini dapat menimbulkan efek yang positif selama kita dapat mengatur hal tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita berbelanja, seperti munculnya toko online yang telah mengubah lanskap bisnis secara drastis. Namun, dengan pertumbuhan pesat toko online, toko offline justru mulai merasakan dampaknya yang tidak menguntungkan. Masalah ini menjadi kontroversial, karena sebagian orang berpendapat bahwa toko online adalah ancaman bagi toko offline, sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa keduanya sebenarnya dapat saling melengkapi.

Kepopuleran toko online di zaman sekrang mulai menggeserkan toko offline. Hal ini dikarenakan banyak aplikasi-aplikasi yang menambah fitur untuk berjualan sehingga banyak orang yang mulai  berbelanja di toko online dibandingkan toko offline, ditambah sempat adanya lockdown yang ditimbulkan oleh covid-19 sehingga kita tidak bisa pergi keluar rumah, serta kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh toko online sangat menarik. Namun, apakah benar toko online sudah menggeserkan toko offline? Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang fenomena toko online yang sudah mulai menggeserkan toko offline.

Kepopuleran toko online seperti fenomena yang dapat kita lihat dari belakangan ini banyak dimana toko offline harus berjuang untuk tetap bertahan bahkan ada yang sampai tutup karena konsumen yang sudah beralih ke toko online sehingga menjadi sepi dan membuat penurunan pendapatan yang drastis, terutama terjadi pada toko-toko kecil. Hal inipun menjadi masalah yang serius di kalangan para penjual, banyaknya keluhan para penjual UMKM terhadap aplikasi toko online membuat pemerintah di indonesia geram. dikarenakan aplikasi tersebut kurang mendukung untuk para pedagang kecil atau UMKM di indonesia dan lebih mempromosikan produk-produk luar negri atau hanya produk-produk terkenal.

Baca Juga :  Selebgram: Dari Viralitas Hingga Kriminalitas - Memahami Efek Negatif Medsos dalam Perdagangan Orang dan Kejahatan Seksual

Mengapa toko online bisa popular?

Salah satu alasan mengapa toko online menjadi begitu populer selain karena situasi yang memaksa adalah karena toko online memberikan kenyamanan yang ditawarkannya. Banyaknya promo harga khusus membuat kita tidak heran jika banyak orang tertarik untuk membeli karena ada voucher diskon supaya lebih hemat. Dan biasanya di toko online Banyak Pilihan Produknya  sehingga Pelanggan dapat memilih produk yang mereka mau atau mereka suka. Selain itu berbelanja di toko online termasuk Praktis dan Cepat karena pelanggan dengan mudah membeli produk hanya dari rumah saja hanya menggunakan handphone dan kuota internetnya, mereka tidak perlu repot-repot pergi ke toko fisik, berdesak-desakan dengan orang lain, atau menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari produk yang diinginkan. Semua ini dapat dilakukan dengan beberapa klik saja. Faktor lain yang mempengaruhi hal ini yaitu adanya harga yang lebih efisien. Kenyamanan inilah yang membuat banyak orang beralih ke toko online sebagai pilihan utama mereka.

Meskipun begitu, tentu saja toko online tetap memiliki kekurangan seperti tidak bisa melihat, mencoba, serta memastikan secara langsung produknya, sehingga banyak terjadi penipuan. Hal ini dapat memicu kemarahan, ketidak puasan serta keraguan terhadap toko online .

Baca Juga :  Pola Rekrutmen Penyelenggara Pemilu Tingkat KPPS di Halmahera Selatan

Keunggulan toko offline yang tidak dimiliki toko online?

Toko offline tentu saja memiliki keunggulan yang tidak dimiliki toko online yaitu seperti adanya interaksi langsung antara penjual dan pembeli sehingga penjual bisa memberitahu keunggulan barangnya secara langsung begitupun dengan pembeli yang bisa merasakan dan melihat secara langsung barang yang ingin di beli dan pembeli tidak perlu khawatir akan produk tersebut, hal ini dapat menambah pengalaman sosial untuk banyak orang serta membuat kepercayaan yang tinggi saat berbelanja sehingga pelayanan konsumen lebih mudah. Selain itu, toko offline juga memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk berinteraksi langsung dengan penjual, serta memberikan kesempatan kepada orang-orang yang belum paham dengan teknologi. Ini adalah pengalaman yang tidak dapat diungguli oleh toko online.

Meskipun begitu, tentu saja toko offline juga memiliki kekurangan seperti keterbatasan lokasi yang membuat toko offline hanya bisa diakses oleh konsumen yang berada di sekitar lokasi toko dan konsumen yang berada di luar kota atau luar negeri tidak bisa mengakses toko offline tersebut. Toko offline juga memiliki waktu operasional yang terbatas sehingga konsumen hanya bisa berbelanja di toko offline pada jam-jam tertentu saja. Dan biasanya toko offline mempunyai harga yang mahal dan membuat konsumen malas membelinya.

Dilihat dari kelebihan dan kekurangan dua cara tersebut, toko online dan toko offline memiliki dampak yang berbeda terhadap cara mencari mata uang. Toko offline cenderung lebih mengandalkan kepercayaan konsumen dan pengalaman langsung bersama produk untuk mencari mata uang. sedangkan, toko online cenderung lebih mengandalkan promosi harga khusus dan kemudahan berbelanja untuk mencari mata uang. Namun, keduanya sama-sama membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencari mata uang.

Baca Juga :  Nilai Agama dan Moral Perlu Diterapkan Sejak Anak Usia Dini

Setelah melihat keunggulan dan kelemahan dua acara tersebut, serta melihat fenomena yang ada seharusnya kita bisa lebih bijak lagi dalam berbelanja. Oleh karena itu, kita bisa mendukung penjual yang ada di indonesia dengan cara membeli produk-produk UMKM yang ada di indonesia. Dan juga kita harus lebih bijak lagi dalam menggunakan sosial media agar tidak gampang terpengaruh, bisa saja ini salah satu cara negara lain ingin menjajah kita dari segi perekonomian, karena seperti yang kita tahu persaingan bisnis di dunia itu sangat mengerikan. Selain kami, tentu saja pemerintah seharusnya dapat lebih bijak lagi dalam menanggapi hal-hal seperti ini. Pemerintah bisa saja memberikan solusi dengan membuat platform atau aplikasi untuk para UMKM atau memasang iklan yang membuat ami tertarik terhadap UMKM atau produk-produk indonesia.

Untuk para penjual, daripada melihat toko online sebagai ancamann bagi toko offline, kalian bisa melihatnya sebagai peluang untuk beradaptasi dan meningkatkan strategi bisnis. Kalian bisa banget merambah atau bahkan memulai dengan cara melibatkan penggunaan teknologi atau media social seperti aplikasi mobile untuk memulai berjualan, Meskipun sedikit sulit untuk beradaptasi serta kecil kemungkinan untuk terjual tetapi selama produk yang kita jual berkualitas dan menarik, hal tersebut dapat menarik konsumen atau pelanggan secara perlahan. Selain itu, kita juga harus melihat perubahan zaman serta kemajuan teknologi yang ada, kita harus pandai dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada, beradaptasi la dengan kepopuleran toko online jangan sampai kita ditinggal atau tertinggal oleh perubahan zaman.[]

Pengirim :

Nayla Sifa Aulia Sadwi, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), email : naylasifaauliasadwi@gmail.com

banner 300250