Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, banyak umat muslim yang mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari penuh kemenangan tersebut, salah satunya dengan menyiapkan hidangan istimewa untuk menyambut sanak saudara dirumah. Salah satu sajian khas yang paling banyak diminati karena citra rasa kelezatannya yaitu ketupat opor ayam.
Ketupat sendiri merupakan sajian makanan yang berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda. Hidangan ini memiliki kelezatan yang khas, bentuknya yang unik karena dibungkus dengan cara dianyam membuat makanan ini menjadi salah satu hidangan yang wajib disuguhkan saat perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Konon, ada filosofi dibalik penamaan ketupat sendiri yaitu dijadikan sebagai simbol permintaan maaf bagi sebagian besar masyarakat Jawa. Ketupat juga dimaknai sebagai lambang tolak bala, itulah sebabnya mengapa hidangan yang satu ini wajib disuguhkan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Sajian ketupat ini tentunya kurang lengkap jika tidak ada menu lainnya yaitu opor ayam. Sajian lezat ini merupakan masakan sejenis kari ayam yang cara masaknya tentunya dengan menggunakan daging ayam yang direbus dan dimasak bersamaan dengan bumbu lainnya hingga menghasilkan kuah santan yang kental dan gurih.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, santan disebut sebagai santen yang artinya pangapunten alias permohonan maaf. Siapa saja tamu yang berkunjung ke rumah disuguhkan opor ayam sebagai pralambang permohonan maaf dari penghuni rumah kepada para tamu yang berkunjung.
Sajian ketupat opor ayam ini menjadi hal yang umum dan menjadi sajian khas yang selalu kita temui pada setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri. Selain mengandung filosofi yang mendalam, perpaduan rasa yang pas antara kedua sajian ini sangat menggugah selera makan bagi siapa saja yang hendak menyantap hidangan ini.[]
Penulis :
Diah Anisa Lestari, mahasiswi Pendidikan Agama Islam, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, email : diahanisaa2@gmail.com