Membangun Personal Branding di Era Digital

Personal Branding adalah sebuah proses pembentukan citra diri dimata orang lain terhadap aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang, yang meliputi kepribadian, pencapaian, bakat dan minat yang dimiliki oleh seseorang.

Personal branding merupakan suatu hal yang tidak bisa dilakukan tanpa adanya strategi yang matang. Kita akan bersaing dengan orang lain yang juga sedang mempromosikan diri mereka dengan baik. Di zaman sekarang ini, setiap orang bisa dengan mudah mengakses sosial media.

Maka dari itu, kita bisa memanfaatkan sosial media sebagai salah satu cara untuk membentuk citra diri. Membentuk citra diri di zaman ini adalah kesempatan kita untuk menampilkan, memberitahukan, dan juga menginformasikan kepada masyarakat luas ciri khas ataupun keunikan dari diri kita sendiri.

@IKLAN_2023

Berbagai cara dapat kita lakukan untuk dapat mempromosikan diri kita kepada publik, yaitu dengan mengenali diri kita sendiri. Apa sih yang mau kita promosikan kepada orang banyak? Orang-orang mau kenal kita sebagai apa?

Langkah pertama ini yang harus kita jadikan pijakan awal dalam membranding atau mempromosikan diri kita. Hanya diri kita sendiri yang tahu kecocokan, keunggulan dan juga di bidang yang mana kita kuasai hal tersebut.

Misalnya dalam bidang seni, photography, design, atau hal-hal lainnya yang kita kuasai, atau apa yang orang lain puji tentang diri kita. Kita bisa meminta bantuan kepada keluarga ataupun bertanya kepada teman apa yang menjadi keunggulan diri kita.

Baca Juga :  Setelah Dievaluasi Kemendagri, DPR Aceh Sahkan APBA 2022

Dengan cara ini, kita bisa menjadi semakin yakin dan kita bisa membuat keputusan yang tepat untuk menentukan tujuan kita dalam membangun branding diri kita. Jangan pernah segan untuk meminta masukan kepada orang lain.

Langkah kedua yang harus kita lakukan adalah dengan membagikan keseharian kita melalui akun sosial media yang kita punya. Misalnya kita ingin orang lain mengenal kita sebagai seorang vlogger, maka kita harus membagikan video-video keseharian kita atau bahasa Generasi Z adalah “A Day In My Life”.

Dari hal-hal seperti ini, orang akan menilai kita gemar dalam hal membuat video keseharian yang kita jalani. Selain sebagai vlogger yang membagikan video kesehariannya, kita juga bisa membranding diri kita sebagai Musisi apabila kita senang dan menguasai bidang itu.

Bisa dengan cover lagu ataupun memainkan instrument. Apabila kita menguasai seni menggambar, melukis, bahkan seni peran sekalipun kita juga bisa membagikan kegiatan-kegiatan tersebut di akun media sosial yang kita miliki.

Tanpa kita sadari, kegiatan-kegiatan yang kita bagikan di sosial media perlahan-lahan mulai membangun citra diri kita dimata orang lain, dan mulai membentuk personal branding kita. Di zaman ini, penggunaan sosial media juga harus digunakan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga :  Pentingnya Pengetahuan untuk Pencegahan HIV/AIDS

Dalam membranding diri kita, diperlukan etika yang baik dalam membuat konten. Langkah ini harus kita lakukan. Karena selain konten yang baik, etika kita dalam bertutur kata juga akan menjadi penilaian dari audiens yang akan berdampak pada diri kita sendiri dan juga citra diri kita di mata publik.

Di era digital sekarang ini, semua orang memiliki kesempatan untuk mengkespresikan dirinya sendiri. Setiap hal-hal kecil yang kita lakukan akan menentukan diri kita di masa depan. Kita tidak pernah tahu akan jadi seperti apa kita nantinya.

Satu hal yang sangat penting untuk mempromosikan diri kita adalah kepercayaan diri. Tanpa adanya rasa percaya diri, kita tidak mungkin dapat mempromosikan diri kita. Biasanya ketidakpercayaan diri ini muncul karena adanya ketakutan.

Takut di judge, takut dibanding-bandingkan, takut dihina, dihujat, dan ketakutan lainnya. Kita boleh memiliki ketakutan-ketakutan tersebut. Namun kita juga tidak boleh beranggapan bahwa dengan “ada apanya” kita, maka kita akan mendapat tempat dimata publik.

Akan tetapi, kita harus bisa menjadi diri sendiri untuk bisa membranding diri kita sendiri. Insecure itu boleh, tetapi jangan insecure yang berlebihan. Minder juga boleh, tetapi jangan minder yang berkepanjangan.

Baca Juga :  Kemajuan Teknologi AI dalam Menggantikan Pekerjaan Manusia

Terkadang apa yang kita pikirkan, belum tentu sama dengan yang orang lain pikirkan. Jauhkan semua pemikiran negative yang tidak membangun diri kita, tetapi pikirkanlah hal-hal yang positif yang bisa membangun dan memotivasi diri kita sendiri.

Langkah berikutnya yang harus kita lakukan untuk membentuk citra diri adalah dengan menjaga konsistensi. Membangun personal branding berarti kita ingin orang lain mengenal kita sebagai seseorang yang unik.

Karena itu, kita perlu membangun kepercayaan publik kepada diri kita dengan konsisten dalam menunjukkan citra diri kita. Misalnya konsisten dalam membuat konten-konten yang menarik atensi publik.

Membuat konten yang sesuai dengan gaya atau style kita memang sangat mempengaruhi citra diri. Namun, memperluas relasi juga sangat penting dalam membangun citra diri. Memiliki banyak relasi akan memudahkan kita untuk menemukan hal-hal baru yang mungkin belum pernah kita ketahui sebelumnnya.

Dengan relasi yang luas dan kuat, serta kesan yang baik dari publik, maka tidak ada yang mustahil relasi kita dengan orang lain yang akan memperkuat personal branding kita. Selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa kita sempurna dengan apa adanya kita, bukan dengan “ada apanya” kita.[]

Pengirim :
Yollanda Vanesha, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, email : bobyolamarley@gmail.com

banner 300250