Oleh : Iqbal Alwafi*
Pendidikan merupakan proses perubahan seseorang untuk meningkatkan kualitas dan intelektualitas diri, melalui pendidikan seseorang dapat menjalani kehidupan yang penuh dengan persaingan yang sangat ketat. Semakin berkualitas diri seseorang maka dia akan bertahan lebih lama dalam persaingan, sedangkan seseorang yang tidak berkeinganan untuk meningkatkan produktivitas dirinya maka dia akan tenggelam, bahkan hilang dipersaingan kehidupan ini. Maka setiap Negara dibelahan dunia ini, berbondong-bondong untuk meningkatkan sistem pendidikan dinegara masing-masing. Salah satunya kita akan membahas tentang system pendidikan yang berjalan dinegara Arab Saudi, apakah system pendidikan di Arab Saudi itu relevan pada era sekarang?
Ternyata, system pendidikan di Arab Saudi hampir mirip dengan system pendidikan yang berjalan di Indonesia, yaitu untuk pendidikan dasar terdiri dari 6 tahun yang dimulai setelah anak peserta didik telah menginjak usia 6 tahun, sedangkan untuk pendidikan menengah terdiri dari 3 tahun, dan pendidikan menengah keatas terdiri dari 3 tahun. Sedangkan untuk siswa yang ingin melanjutkan keperguruan tinggi memerlukan setidaknya 4 tahun atau rata-rata 6 tahun untuk mendapatkan sarjana muda dalam bidang pelajaran masing-masing. Seperti bidang ilmu social, seni & dalam bidang ilmu eksakta. “ dilansir dari https://www.cronyos.com/makalah-sistem-dan-kebijakan-pendidikan-di-arab-saudi/“
Kini, Negara Arab Saudi mengembangkan system pendidikan mereka, dengan merubah kurikulum pendidikan. Yaitu, yang bertujuan agar peserta didik dapat berfikir dengan kritis dan bagaimana cara menghadapi beberapa masalah yang ada. Seseorang murid dituntut untuk mengembangkan pemikirannya dalam hal belajar, serta menjadikan seorang murid lebih mandiri dan berfikiran luas dan bebas. Namun, bebas bukan berarti liberal tetapi, bebas adalah pengetahuan yang lebih luas dalam menyikapi suatu kondisi serta dapat mengembangkan pola fikir yang sehat dan tidak bertentangan oleh ajaran agama islam. Pendidikan yang berjalan di Arab Saudi lebih menekankan ilmu filsafat dan pemikiran-pemikiran yang kritis, jadi seorang siswa ataupun mahasiswa diberikan beberapa persoalan sesuai tingkatan masing-masing dan para siswa dituntut untuk berfikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah tersebut. Mengapa demikian ? Pemerintahan Arab Saudi ingin menciptakan pendidikan yang harmonis dan moderat, serta para pemuda-pemudi yang berpola fikir sehat lagi berintegritas & berkualitas. “ dilansir dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54973191“.
Kurikulum yang ditingkatkan oleh pemerintah Arab Saudi sangatlah relevan untuk para pemuda-pemudi pada era millennium sekarang, karena pada zaman sekarang banyak sekali permasalahan hidup yang membuat para pemuda-pemudi dituntut untuk lebih bijaksana dalam menghadapi suatu masalah, karena jika kita tidak dapat berfikir kritis dan logis maka kita akan tertindas oleh keadaan yang ada. Tetapi, pemerintahan Arab Saudi tidak melupakan nilai-nilai agama yang ada, karna disanalah ajaran Allah Swt diturunkan dan disebarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Walaupun sistem pendidikan di Arab Saudi lebih menekankan kepada ajaran filsafat dan berfikir kritis, banyak juga dari pemuda-pemudi yang hafal Al Quran dan Hadist, ini adalah salah satu bukti bahwa pemerintahan Arab Saudi tidak ingin tertinggal dengan kemajuan globalisasi tetapi tidak mereka tinggalkan sedikitpun ajaran agama. Sehingga terbentuklah generasi yang aliman, sholihan, dan mujahidan.
Arab Saudi sangat mengedepankan pendidikan, karena bagi mereka pendidikan adalah hal yang paling utama setelah adab ( perilaku ), sehingga pada tahun 1954 ketika Kementerian Pendidikan Arab Saudi dibentuk, mereka telah menyiapkan arah tujuan pendidikan dan sasaran pendidikan yang ingin dibentuk. Dan Kementerian Pendidikan Arab Saudi mengiringi dengan pembangunan fasilitas-fasilitas dan pembangunan nasional. Dalam pembangunan nasional, pendidikan dibebani oleh tiga hal, untuk memberikan pendidikan dasar kepada seluruh penduduk, untuk meningkatkan keterampilan para murid yang dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi yang terus berubah-rubah, & untuk mendidik anak-anak dalam kepercayaan, praktik, nilai-nilai, & kebudayaan islam.
Ada hal yang menarik dari system pendidikan yang berjalan di Arab Saudi, yaitu penggunaan bahasa arab sebagai bahasa pengantar ditingkat sekolah dasar, sekolah menengah, & sekolah menengah atas. Penggunaan bahasa Arab ini biasanya jadi bahasa pengantar pada pelajaran-pelajaran tertentu, seperti humaniora, seni, dan bidang social sedangkan yang menarik adalah dalam mata pelajaran kedokteran, serta ilmu-ilmu alam biasanya para guru ataupun dosen harus menggunakan bahasa inggris, dan juga jarang sekali buku-buku yang ditulis dalam bahasa arab khususnya pada tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, banyak sekali dosen-dosen yang harus menggunakan bahasa arab terpaksa mengetik atau menerjemahkan buku tersebut kebahasa arab dan dijadikan sebagai buku teks dalam perkuliahannya, disini terjadinya pendangkalan ilmu pengetahuan pada beberapa jurusan diperguruan tinggi Arab Saudi. “https://www.academia.edu/37991315/PERBANDINGAN_SISTEM_PENDIDIKAN_INDONESIA_DAN_ARAB_SAUDI”
Sangat banyak sekali hal-hal yang menarik dari system pendidikan yang berjalan di Arab Saudi, pendidikan bagi wanita dan pria dipisah karena menurut para ulama, jika Arab Saudi menjalankan sistem pendidikan yang modern akan berdampak buruk bagi kaum wanita. Disaat itulah terbentuknya GAGE “ General Administration Of Girl Education” pada tahun 1960, dan “GAGE” sendiripun bukan dalam pengawasan Kementrian Pendidikan Arab Saudi tetapi “GAGE” dalam pengawasan dan pengelolaan para ulama. Sedangkan pendidikan islam tradisional itu ditujukan untuk laki-laki yang mana mereka dalam naungan dan pengawasan Kementrian Pendidikan Arab Saudi. Pendidikan islam tradisional memiliki kurikulum umum yang berfokus pada studi islam dan bahasa arab.
Dari sekian banyak yang saya paparkan dalam artikel ini, kita akan membedakan perbandingan antara sistem pendidikan Arab Saudi dan system pendidikan Indonesia.Sistem pendidikan Arab Saudi memisahkan antara laki-laki dan wanita yang sesuai dengan ajaran islam, dan pemerintah Arab Saudi membuat program yaitu, pendidikan umum untuk lelaki, pendidikan umum untuk wanita, pendidikan islam untuk lelaki. Sedangkan, di Indonesia kita menerapkan system pendidikan modern yang mencampur adukkan antara lelaki dan wanita.
Sistem pendidikan untuk wanita di Arab Saudi dikelola oleh GAGE dalam pengawasan dan penglolaan para ulama, sedangkan pendidikan yang berjalan di Indonesia dinaungi oleh satu departemen saja. Pendidikan di Indonesia yang harus dibenahi dan diperbaiki adalah masalah anggaran ( biaya ), karena anggaran biaya dapat bermanfaat besar terhadap pendidikan di Indonesia. Dan jangan sampai anggaran bocor atau pecah, yang dimaksud adalah terjadinya korupsi terhadap anggaran-anggaran yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia karena korupsi sangatlah berdampak negative bagi negeri kita dan kemajuan bangsa kita.
Hal positif yang kita dapat ambil dari pendidikan yang berjalan di Arab Saudi adalah menerapkan pembelajaran yang kritis dan moderat, sehingga bagus sekali bagi pemuda pemudi Indonesia dapat berkembang dan berfikiran luas, serta menurut saya system pendidikan Indonesia harus mengadopsi beberapa kebijakan-kebijakan pendidikan di Arab Saudi yaitu pendidikan untuk wanita dan pria harus terpisah, karna banyaknya kasus pencabulan,pemerkosaan,aksi mesum, dll yang dilakukan oleh para siswa ataupun mahasiswa bahkan guru. Hal ini akan meminimalisir ataupun mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan atau merugikan orang lain khususnya kaum wanita.[]
*Penulis adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, email : iqbalalwafi12@gmail.com