Menjaga Hati di Bulan yang Suci

Selama Bulan Suci Ramadhan Kita sebagai Umat Muslim selain menahan diri dari lapar dan dahaga, Patut juga menjaga hati kita dari hal-hal yang mengotori, menjaga tingkah laku dan rasa hati yang tidak diinginkan. Supaya pada bulan ini, kita dapat Kembali kefitrah menjadi Manusia sebagai hamba yang Allah inginkan.

Banyak hal yang perlu dilakukan untuk menjaga keabsahan puasa kita, salah satunya yaitu menjaga hati. Setiap Orang Mu’min hendaknya membersihkan, mengobati, dan berusaha mendapatkan hati yang sehat dan selamat. Karena sesugguhnya tidak selamat kecuali orang-orang yang datang membawa hati yang selamat. Berikut Hal-hal yang patut kita lakukan agar hati tetap terjaga.

Pertama, Merapikan Jadwal. Sebelum memasuki bulan suci ramadan, hendaknya membuat jadwal terstruktur apa yang yang akan dilakukan dan apa yang akan dicapai. Seperti pada jam 03.30 pagi, saya akan bangun untuk menyiapkan sahur dan saya bulan ini berniat khatam al-quran 5 kali. Hal ini, menjadikan kita lebih disiplin dan bersemangat dalam menjalani Bulan Ramdhan.

Baca Juga :  Pendidikan Berbasis Bisnis

Kedua, Menghindari Penyakit hati. Penyakit Hati banyak sekali macamnya, diantaranya pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd). Penyakit hati ini apabila dibiarkan membuat hatimu mati, sehingga kamu dengan mudahnya menghancurkan segala sesuatu, tidak mempunyai rasa bahkan dapat melakukan sesuatu yang menduharkai Allah.

Ketiga, Mencurigai Segala sesuatu yang Masuk ke hati. Karena pada Tingkat kita, Syaiton sangat mudah membisikan sesuatu yang membuat kita durhaka kepada Allah. Kita perlu menjadi satpam bagi hati kita sendiri, melihat dan mendengarkan apa yang perlu masuk kedalam hati dan mana yang tidak patut masuk kehati. Kita juga patut curiga saat syaiton membisikan sesuatu yang baik, karena ujungnya ia akan mengasut kita untuk riya dan ujub atas amal yang telah kita lakukan.

Baca Juga :  Komisioner Komisi Independen Pemilihan Aceh Tamiang Dilantik

Maka dari itu, pada bulan yang mulia ini, bulan yang penuh ampunan dan kasih sayang-Nya kita perlu memperbaiki hati yang rusak, Membersihkan hati yang kotor dan meluruskan hati yang menyimpang. Mudah-Mudahan Kita bisa dijadikan oleh Allah menjadi Hamba-Hamba yang punya hati yang bersih, hati yang baik, hati yang tersambung kepada penciptanya. Semoga saat bulan suci ini berakhir, kita memperoleh ampunan, mampu memperbaiki sikap dan tingkah laku kita dan lebih dekat kepada Allah Swt.[]

Pengirim :
Etna Minkhatul Maula, mahasiswi Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, email : etnaminkhatul3@gmail.com

banner 300250