Minimnya Pendidikan Anak-Anak di Desa

Bagi sebagian orang, pendidikan masih dianggap sebagai perihal yang tidak terlalu penting terutama untuk masyarakat desa. Hal ini menyebabkan tingkat pendidikan di wilayah desa cenderung lebih rendah dibandingkan kota-kota besar. Minimnya pendidikan di desa disebabkan karena kurangnya kesadaran orang tua dalam memberikan bekal pengetahuan kepada anaknya. Banyak orang tua yang tidak memberikan support bagi anak untuk bersekolah tinggi karena berfokus agar anak segera menghasilkan uang atau menikah. Itulah yang menyebabkan fenomena pendidikan anak-anak di desa cenderung lebih rendah dan minim.

Berdasarkan data dari BPS (2022) diketahui apabila angka anak tidak sekolah di wilayah perdesaan pada tahun 2022 untuk tingkat SD Sederajat yaitu bernilai 1,04. Angka ini menjadi paling tinggi dibandingkan perkotaan yang hanya 0,34 dan perkotaan + desa yang sebesar 0,71.

Baca Juga :  Ketahanan Finansial dan Investasi Saham Syariah

Angka ini menunjukkan bahwa pada daerah tempat tinggal perbedaan memiliki angka anak tidak sekolah yang tinggi sehingga menjadi indikator bahwa pendidikan anak-anak desa tergolong minim. Sudah menjadi fakta bahwa pendidikan di desa lebih rendah apabila dibandingkan dengan pendidikan di wilayah kota.

Hal ini bisa dilihat dari terdapatnya fakta lapangan dimana kebanyakan anak laki-laki di desa dituntut untuk segera bekerja dan menghasilkan uang sementara untuk perempuan dituntut segara menikah dan berumah tangga. Baik dari individu tersebut maupun tuntutan dari masyarakat maupun lingkungan desa tidak mengarahkan seseorang terkait esensi pendidikan bagi kehidupan manusia di masa mendatang.

Alasan pendidikan anak-anak desa yang lebih minim selanjutnya yaitu anak tidak memperoleh dukungan orang tua baik secara mental maupun finansial yang bisa memfasilitasi anak mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Dengan kata lain, orang tua belum mendukung anak untuk bersekolah tinggi karena masyarakat desa umumnya belum memahami pentingnya pendidikan bagi anak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga :  Berkas Kasus Korupsi DD Bandung Jaya P21, Polres Langsa Serahkan ke Kejari Tamiang

Minimnya pendidikan pada anak-anak desa menjadi suatu kesejangan pendidikan menurut daerah tempat tinggi. Pendidikan di desa masih cukup minim akibat motivasi bersekolah yang rendah baik dari individu, orang tua maupun dari lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, fasilitas dan infrastuktur di wilayah pedesaan juga masih minim dan belum memadai. Sumber daya manusia sebagai pengajar di wilayah pedesaan yang berkompeten juga terbilang minim.[]

Pengirim :
Nadia Anjarsari, Mahasiswi Prodi Ekonomi Universitas Bangka Belitung

banner 300250