Jakarta, TERASMEDIA.NET – Pemerintah saat ini sedang bersiap untuk membuat alias menambah utang yang baru tahun 2021. Nah, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah jelas memberi kode dengan mengatakan bahwa, pada semester II 2021 ini pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp 515,1 triliun.
Menurutnya Sri Mulyani, angka ini bahkan telah dipatok lebih rendah dari rencana dalam UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RI tahun 2021.
Menurunta, ini adalah hal yang bagus, “kita bisa mengurangi kenaikan utang, yang tadinya Rp1.177 triliun jadi Rp 958 triliun atau turun 18,6%,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah video virtual.
Kata Sri Mulyani Lebih lanjut, pembiayaan utang yang dilakukannya sepanjang semester I adalah merupakan suatu bentuk konsekuensi dari kebijakan fiskal yang telah diambil yang ekspansif melalui perluasan berbagai program stimulus fiskal dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dan akselerasi pemulihan ekonomi secara nasional.
“Kita semua telah tahu, bahwa APBN tahun 2021 memang masih alami atau sebagai countercyclical sangat penting untuk melindungi rakyat dan ekonomi, memang desain defisit APBN 2021 mencapai 5,7%,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pendapatan negara saat ini hingga akhir tahun diprediksi akan mencapai 101% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun. Jika diperinci lagi, maka penerimaan sektor pajak akan mencapai 95,7% atau bakal lebih rendah sekitar Rp53,3 triliun dari target 2021 yaitu sebesar Rp1.229,6 triliun.
Sedangkan kepabeanan dan cukai diperkirakan mencapai angka 104,3% atau lebih tinggi Rp9,1 triliun dari target 2021 yaitu sebesar Rp215 triliun. Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan akan mencapai 119,9% atau lebih tinggi Rp59,5 triliun dari target awal sebesar Rp298,2 triliun. [] Red/sindonews