Penyebab, Gejala dan Faktor yang Mempengaruhi serta Cara Pencegahan Asam Urat

PENYAKIT asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang (Sutanto, 2013).

Selain itu asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati , ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat (Sustrani et al. 2008).

Kadar asam urat pada perempuan mulai menunjukkan peningkatan pada masa prime menopause. Selama masa ini, ovarium akan tetap memproduksi estrogen, namun dalam jumlah yang sedikit sampai akhirnya berhenti sama sekali dan dapat mencapai 4,7 mg/dL. Kadar asam urat normal pada laki-laki dewasa adalah 3,4-7,0 mg/dL dan pada perempuan dewasa 2,4-6,0 mg/Dl.

Penyebab terjadinya Asam Urat

Penyakit asam urat dapat menimpa siapa saja. Akan tetapi, seseorang dengan kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalaminya : 1) Berjenis kelamin pria, terutama yang berusia 30–50 tahun; 2) Sudah mengalami menopause, bila pada wanita; 3) Memiliki riwayat penyakit asam urat dalam keluarga; 4) Mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis hidangan laut, seperti teri, sarden, kerang, dan tuna; 5)Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula; 6) Menggunakan obat-obatan, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi; 7) Memiliki berat badan berlebih; dan 8) Mengalami cedera.

Baca Juga :  Kontroversi Hukum terhadap Hak Debitur dalam Eksekusi Jaminan Tanpa Kejelasan Prosedural Kreditur

Gejala Asam Urat

Ada beberapa gejala asam urat, diantaranya : 1) Nyeri sendi yang terjadi secara tiba-tiba (akut), atau seringkali muncul pada malam hari dan dini hari; 2) Pembengkakan di area sendi yang terserang; 3) Kemerahan di area sendi yang terserang; 4) Rasa hangat di area sendi yang terserang; dan 5) Demam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat : pertama, Usia dan jenis kelamin. Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam pembentukan enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi alotonin yang mudah dibuang. Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara kedua jenis kelamin setelah usia 60 tahun.

Baca Juga :  Kondisi Ketahanan Pangan di Indonesia

Kedua, Asupan senyawa purin berlebih. Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya misalnya daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis dan kembang kol dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml purin yang dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah-buahan yang mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat juga berpengaruh terhadap pengeluaran asam urat.

Ketiga, Konsumsi alkohol berlebih. Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi asam urat. Kadar laktat darah meningkat akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatannya dalam serum.

Cara Pencegahan dan pengobatan

Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pengobatan medis dan pengobatan herbal. Pengobatan medis dilakukan dengan cara menggunakan obat-obat kimia dalam jangka pendek (menghilangkan rasa nyeri) dan jangka panjang (menghambat xantin oxidase). Pengobatan herbal dilakukan dengan memanfaatkan tanaman obat yang mempunyai anti inflamasi seperti daun salam, buah pare, sirsak dan apel malang (Misnadiarly, 2007).

Baca Juga :  Mengenal Perpustakaan Hijau INISNU Temanggung

Pencegahan terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan pengobatan asam urat hingga kembali normal, pola hidup sehat seperti menjaga pola makan khususnya mengurangi asupan makanan yang tinggi purin, mengurangi konsumsi alkohol berlebih dan olahraga serta lebih banyak minum air putih karena dengan banyak minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada didalam tubuh melalui air seni (Junaidi, 2006).

Pengobatan penyakit asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat. Pemberian obat ini bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Untuk meredakan gejala, jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah antiradang, seperti : 1) Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti kalium diklofenak, naproxen, atau celecoxib; 2) Colchicine; dan 3) Kortikosteroid, seperti prednison, dapat diberikan kepada pasien yang tidak bisa mengonsumsi OAINS atau colchicine.[]

Pengirim :
Savira Asha Putri Elmindra
Mahasiswi Universitas Binawan – Jakarta
E-mail : saviraasha4@gmail.com

banner 300250