Peran Pendidikan Karakter Orang Tua Terhadap Empati Anak

Orang tua merupakan peran yang sangat penting dalam mengembangkan empati pada anak. Dalam mengembangkan empati pada anak, orang tua harus menjadi contoh teladan yang baik bagi anaknya. Selain itu juga orang tua harus memberikan pengarahan serta pembiasaan kepada anak tentang empati atau kepedulian antar sesama.

Orang tua juga menjadi faktor utama membentuk karakter, karena orang tua merupakan tempat pendidikan pertama atau mendasar bagi seorang anak. Orang tua juga orang pertama yang mengenal dan memahami sifat baik dan buruknya anak. Merekalah yang tahu bagaimana karakter anak tersebut.

Menumbuhkan empati pada anak usia dini tentu dapat dilakukan melalui hal hal kecil dan sederhana yang lekat dalam kehidupan anak. Tanpa disadari mendengar orang tua bercerita atau membangun kebiasaan mengucapkan terima kasih kepada anak ternyata dapat menumbuhkan empatinya.

Baca Juga :  Menkumham Anugerahkan 57 Anggota JDIHN Terbaik Tahun 2023

Empat aktivitas sederhana yang menumbuhkan dan mengasah empati anak sejak usia dini yaitu: 1) Bermain Peran; 2) Bermain bersama teman sebaya; 3) Merawat hewan atau tanaman peliharaan; dan 4) Menjaga dan melakukan aktivitas kebersihan bersama orang tua.

Agar empati terus ada orang tua bisa menerapkan beberapa cara yaitu:
1. Penuhi kebutuhan anak, supaya anak bisa mengekspresikan dan merasakan empati pada orang lain, ibu dan ayah sudah pasti harus memenuhi semua kebutuhan emosinya lebih dulu. Misalnya ketika anak merasa sedih, ibu dapat menunjukkan rasa empati kepada anak dengan cara memberikan pelukan.
2. Mengajari bagaimana caranya menggontrol emosi yang negatif, ibu dapat mengajari bagaimana mengatasi munculnya emosi negatif anak dengan cara yang lebih positif. Hindari memarahi atau meneriaki anak saat ia menunjukkan emosi negate.
3. Menumbuhkan rasa empati pada anak dengan memberikan contoh, supaya anak bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa empati, orang tua juga perlu memastikan bahwa sudah menjadi teladan yang baik untuk anak. Berikan contoh nyata bagaimana bertutur kata yang baik, bersikap sopan dan santun.
4. Tanyakan saat anak sedang berada pada kondisi yang tidak nyaman, tanyakan pada anak apa yang sedang ia rasakan dan mengapa ia melakukan hal tersebut.
5. Melibatkan anak pada aktivitas sosial, misalnya mengajak anak untuk mengemas barang barang yang hendak ibu berikan pada orang yang membutuhkan. Mengajari anak berbagai hal positif sejak dini memang sangat baik. Meski begitu, orang tua tidak boleh lupa untuk tetap memantau kondisi anak.[]

Baca Juga :  Membuka Potensi Baru, Industri Pariwisata Halal di Indonesia

Pengirim :
Rahma Amalia, Mahasiswa INISNU Temanggung, email : ra1768257@gmail.com

banner 300250