Oleh : Abd. Latif*
Dunia pendidikan selalu ingin menciptakan alur yang baik dan bisa menjawab tantangan zaman. Pendidikan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kehidupan manusia selalu berubah atau ber-inovasi agar tercipta lingkungan pendidikan yang diinginkan, seandainya sistem atau alur pendidikan tetap stagnan maka ouput dunia pendidikan sama hal nya seperti robot yang tidak dipungkiri memiliki keahlian yang bagus tetapi tidak bisa berubah atau stagnan, sehingga tidak dapat menciptakan hal baru, serta nantinya tidak akan bisa menjawab tantangan zaman.
Manajemen pendidikan sangat membantu dalam menciptakan generasi penerus bangsa, sehingga dibutuhkan keahlian dan pemahaman mendalam terkait manajemen pendidikan, agar sistem dalam pendidikan tercipta dengan baik dan dapat memenuhi tantangan zaman. Covid-19 semakin mewabah di indonesia sehingga pemerintah harus melakukan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) agar covid-19 tidak semakin meluas. Sistem dalam dunia pendidikan banyak mengalami gangguan dengan setiap peraturan yang mau tidak mau harus ditetapkan karena wabah yang menggila ini, banyak peraturan yang tanpa disadari menyebabkan sektor pendidikan mengalami kemunduran karena tujuan dan metode yang diterapkan kurang maksimal karena kurangnya fasilitas pendukung pendidikan.
Fasilitas pendidikan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam menyampaikan materi butuh media agar membangun nalar siswa. Masa pandemi ini para siswa hanya diwajibkan membayar untuk fasilitas tetapi tidak dapat menikmatinya karena proses pembelajaran yang masih daring, banyak wali dan kerabat siswa yang bertanya-tanya tentang mahalnya biaya yang harus dibayar tetapi tidak mendapatkan fasilitas yang memang seharusnya didapatkan. Siswa yang sangat membutuhkan fasilitas khusus adalah siswa jurusan sains karena mereka membutuhkan praktikum untuk melatih keahlian dan ketangkasan dalam menggunakan alat yang ada di dalam laboratorium.
Praktikum di masa pandemi banyak yang hanya dilaksanakan dengan cara menonton video tanpa melaksanakannya secara tatap muka. Para guru dan siswa disudutkan pada pilihan yang mengharuskan mencari solusi praktikum di masa pandemi dengan metode yang baru karena tanpa tatap muka ini, sehingga hanya bisa menerapkannya dengan cara menonton saja tanpa bisa melatih keahlian siswa dalam menggunakan alat-alat praktikum. Praktikum online tidak boleh berlanjut pemerintah harus mencari solusi terbaik agar tidak terjadi kepunahan keahlian pada para siswa yang sangat membutuhkan keahlian untuk melatih generasi selanjutnya.
Praktikum online mungkin masih bisa diterapkan pada siswa di perkotaan, tetapi bagaimana dengan siswa yang masih terkendala jaringan belum lagi kuota. Banyak siswa yang hanya bisa berharap karena tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran secara maksimal akibatnya tujuan dari pembelajaran tidak tercapai dengan baik, para siswa hanya bisa membayangkan tanpa merasakan seperti belajar dalam mimpi karena kurangnya jalan untuk melaksanakan proses yang seharusnya, sehingga ketumpulan pengalaman yang akan didapatkan.
Sejak kemunculan covid-19 siswa hanya bisa melaksanakan proses pembelajaran secara daring, hanya sebagian sekolah yang dapat melaksanakan secara luring. Sistem daring pada praktikum kurang baik dampaknya bagi para siswa yang membutuhkan hal ini untuk melatih keahlian para siswa, sehingga mereka dapat merasakan bagaimana rasanya belajar di dalam laboratorium, covid melanda ummat manusia kurang lebih sudah dua tahun, seandainya covid ini berlanjut dan sistem tetap melaksanakan proses pembelajaran secara daring maka dapat dipastikan akan ada siswa prodi sains yang hanya bisa membayangkan tanpa hasil keahlian dalam proses pembelajarannya khususnya dalam proses praktikum.
Harapannya pemerintah dapat menyediakan fasilitas atau jalan alternatif agar keahlian siswa dapat tetap diasah khususnya praktikum yang membutukan pelaksanaan secara luring bukan daring.[]
* Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, email : latifibnumat@gmail.com