Singapura akan Menuju New Normal dan anggap Covid-19 Flu Biasa

Jakarta, Terasmedia.net – Singapura menyatakan akan segera memulai hidup new normal, dan menganggap covid-19 seperti endemik lainnya. Singapura mencontohkan kasus endemik tersebut seperti penyakit influenza, kaki dan mulut, penyakit tangan ataupun cacar air.

Tiga wakil ketua gugus tugas multi kementerian Singapura mengatakan, virus itu tidak akan pernah hilang dan akan terus bermutasi, untuk itu perlu menyesuaikan diri hidup bersama Covid-19, demikian diutarakan oleh tiga wakil ketua gugus tugas multi kementerian Singapura yang sedang menggodok transisi ke new normal (24/06) lalu.

Sebagaimana dilansir dari Strait Times, bahwa saat ini mereka sedang menyusun peta jalan untuk transisi ke new normal. Dan akan menjadi prioritas dalam beberapa bulan mendatang, dengan sejumlah rencana disiapkan.

Baca Juga :  Kadis ESDM : Aceh Punya Kewenangan Penuh Pengelolaan Minerba sesuai UUPA

Singapura akan mempercepat vaksinasi, dengan menargetkan dua pertiga dari populasi warga Singapura setidaknya sudah disuntik vaksin dosis pertama pada awal Juli nantinya. Dan selanjutnya dua pertiga dari populasi warga SIngapura sudah divaksinasi penuh dengan dua dosis pada Hari Nasional, jika persediaan memungkinkan.

Singapura juga akan mempertimbangkan suntik vaksin booster untuk di masa mendatang jika diperlukan dan merencanakan program vaksinasi tahunan yang menyeluruh.

Singapura juga akan melakukan kebijakan untuk Pengadaan Tes Covid yang lebih mudah. Mereka juga tidak akan lagi mengandalkan kebijakan tes reaksi berantai polimerase (PCR), karena dianggap prosesnya tidak nyaman dan hasilnya membutuhkan waktu berjam-jam. Untuk itu, kini Singapura berencana membuat tes Covid-19 cepat dan mudah. Dan sekarang telah meluncurkan tes antigen cepat, yang bisa dilakukan mandiri, atau bisa dilakukan di poliklinik, klinik swasta, dan apotek.

Baca Juga :  Provinsi Papua Bakal Terapkan Lockdown Selama Satu Bulan

Bahkan pihak Singapura juga akan memakai alat tes yang lebih cepat, seperti breathalyser, yang hasilnya hanya butuh waktu sekitar satu hingga dua menit, tanpa swab. Selain itu, Singapura akan meningkatkan layanan perawatan medis dari yang sudah ada saat ini. [] Red

banner 300250