Tantangan Pemerintah Desa Negara Batin dalam Menghadapi Bencana Banjir

Oleh : Nanda Daffa Farros*

Perubahan cuaca ekstrim merupakan salah satu dampak negatif dari terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim sendiri merupakan suatu perubahan signifikan terhadap iklim, suhu udara, dan curah hujan yang terjadi sebagai akibat adanya konsentrasi gas karbonoksida dan berbagai gas lainnya di atmosfer bumi yang menjadi sebab timbulnya efek gas rumah kaca.

Sebagai akibat dari adanya perubahan cuaca yang ekstrim dan terjadi tidak menentu, terjadinya bencana akibat cuaca ekstrim pun tidak dapat diprediksi. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan berbagai upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah desa.

Dampak dari terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang terjadi secara ekstrim menyebabkan bencana banjir pada Desa Negara Batin, Way Kanan. Pemerintah Desa Negara Batin terus berupaya dalam menangani bencana banjir yang terjadi setiap tahun. Namun upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa terhambat dengan adanya berbagai tantangan yang muncul. Salah satu tantangannya adalah mengenai belum ada mitigasi bencana yang diperuntukkan dari dana desa

Baca Juga :  Peran Guru PAUD Dalam Bimbingan Konseling

Dalam penggunaan dana desa, perlu disusun prioritas dan dimusyawarahkan dalam rapat terlebih dahulu. Sehingga untuk dapat menggunakan dana desa dalam penanganan bencana, harus melalui berbagai proses sesuai prosedur yang diterapkan. Namun, dalam prioritas rencana anggaran desa yang disusun oleh pemerintah pusat ternyata mempunyai kelemahan, yakni sifat prioritas yang terlalu general. Sehingga peraturan yang dibuat diberlakukan terhadap seluruh desa yang ada di Indonesia tanpa melihat dan mempertimbangkan karakteristik desa yang sebenarnya sangat beragam.
Seperti yang terjadi pada Desa Negara Batin, terdapat wilayah yang terkena dampak banjir tahunan dan terdapat wilayah yang tidak terkena dampak banjir tahunan. Namun peraturan yang diterapkan tetap sama berdasarkan peraturan yang disusun oleh pemerintah pusat yang terlalu bersifat generalisasi.

Baca Juga :  Aksi Keji Herry Wirawan yang Memperkosa 13 Santrinya

Padahal, seharusnya pada desa yang terdampak banjir tahunan harus disediakan anggaran khusus atau anggaran lebih dibandingkan dengan desa yang tidak terdampak banjir. Anggaran khusus tersebut merupakan anggaran di luar anggaran yang bersifat pokok dan jangka panjang, sehingga anggaran khusus tersebut dapat digunakan sebagai biaya atas mitigasi bencana.

Sehingga diharapkan pengaturan pemanfaatan dana desa dapat dilaksanakan dengan disesuaikan terhadap aturan nasional dan daerah sekaligus pertimbangan atas kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing – masing desa. Berdasarkan analisis, pemanfaatan dana desa pada desa tersebut masih belum dapat berorientasi pada kebutuhan karakter desa rawan banjir karena cenderung berorientasi pada pembangunan jangka pendek sehingga belum dapat diciptakan alokasi pembangunan yang bersifat berkelanjutan.

Baca Juga :  Dampak Cuaca Ekstrem Terhadap Perekonomian

Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan pemerintah memberikan perhatian khusus pada desa – desa yang masuk dalam kategori desa yang rawan terdampak bencana. Perhatian yang diberikan dapat berupa treatment anggaran dan stimulasi pembangunan yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan sehingga desa memiliki kemampuan dan sumber daya dalam mengatasi berbagai sumber permasalahan yang terjadi.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, email : nandafarross@gmail.com

banner 300250