Aceh Tamiang, TERASMEDIA.NET – Puluhan warga Desa Landuh, Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang (Atam), Kamis (16/6/2022) mengikuti Sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga (RT) menjadi pupuk organik cair (POC) dan kompos.
Kegiatan pelatihan dimaksud erat berkaitan dengan salah satu program pemerintah tentang ketahanan pangan. Dari amatan media ini, pelatihan dan sosialisasi tersebut memberikan wawasan dan tatacara membuat pupuk cair berbahan baku limbah rumah tangga seperti sisa dan sampah sayur-mayur dan kulit rempah dan buah yang diproses menjadi bahan yang sangat berguna.
Dari bahan baku sisa makanan dan masakan serta sayur mayur,buah dan kulit buah ini yang disuling menjadi pupuk cair maupun pupuk kompos.
Dalam sambutannya, Datok Penghulu Kampung (Kepala Desa) Landuh, Helmi kepada para peserta menyebutkan betapa pentingnya bagi peserta untuk menyerap ilmu yang diberikan oleh narasumber untuk diprektekkan dimasing-masing dusun bersama kelompoknya.
“Diselenggarakan kegiatan ini agar masyarakat dapat memanfaatkan limbah rumah tangga, selain dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri juga bisa jual untuk menambah penghasilan sampingan sebagai penopang ekonomi keluarga,” ujar Helmi.
Untuk melestarikan ilmu dan wawasan yang diperoleh warga yang menjadi peserta pelatihan dan sosialisasi itu, dari masing masing dusun diberi bantuan fasilitas berupa drum komposter pupuk cair dan komponen sederhana sebagai alat penyuling limbah rumah tangga menjadi pupuk cair dan kompos yang serapan biayanya menggunakan anggaran dana desa tahun 2022.
Narasumber dalam kegiatan pelatihan dan sosialisasi pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk cair dan organik, Arianto kepada beritanasional menyebutkan, bahwa pasca kegiatan ini ia bersama Datok Landuh, Helmi akan selalu mengontrol para peserta pelatihan disetiap dusun dalam lingkungan desa Landuh yang menerapkan ilmu dan pemanfaatan alat suling pupuk cait yang diberikan oleh pemerintah desa.
“Datok Helmi tadi mengatakan kepada saya bahwa atasnama pemerintah desa Landuh sepakat dan meminta waktu kepada saya untuk sesering mungkin mengontrol kegiatan para warga dan kelompoknya dalam pengelolaan sampah atau limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk,” ujar Arianto.
Kesepakatan itu kata Arianto guna untuk melestarikan ilmu pembuatan pupuk cair sebagai kegiatan sampingan ibu-ibu rumah tangga untuk mendongkrak pendapatan hasil keluarg.[] Bernas/Suparmin