Membangun Generasi Berakhlak Mulia di Era Digital

Surat Pembaca0 Dilihat

Era digital membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita, terutama untuk generasi muda yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi. Meski teknologi menawarkan banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan komunikasi, ada juga tantangan besar yang perlu dihadapi, khususnya dalam menjaga akhlak dan moral. Oleh karena itu, membangun generasi berakhlak mulia di era digital menjadi sangat penting.

Apa Itu Akhlak Mulia?

Akhlak mulia adalah perilaku baik yang mencerminkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat, dan empati terhadap orang lain. Orang yang memiliki akhlak mulia akan bertindak dengan benar dalam setiap situasi, termasuk ketika berinteraksi secara online. Nilai-nilai ini menjadi dasar yang penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun di dunia digital.

Tantangan Akhlak di Era Digital

Teknologi digital seperti media sosial, internet, dan aplikasi komunikasi memudahkan interaksi dan akses informasi. Namun, kemudahan ini juga membawa risiko, seperti penyebaran informasi palsu, perundungan atau cyberbullying. Banyak anak dan remaja yang meniru perilaku buruk yang mereka temukan di internet, baik itu berbicara kasar, mem-bully orang lain, atau ikut menyebarkan informasi yang tidak benar.

Baca Juga :  Bahaya Sinar Ultraviolet Bagi Kesehatan Tubuh

Peran Keluarga dan Sekolah

Untuk membangun generasi yang berakhlak mulia, keluarga dan sekolah memiliki peran yang sangat penting. Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak. Pendidikan moral yang diajarkan di rumah akan ditiru oleh anak, sehingga mereka bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Pengawasan orang tua terhadap penggunaan teknologi juga sangat diperlukan agar anak-anak tidak rentan melihat konten yang negatif.

Sekolah juga menjadi tempat di mana pendidikan akhlak dapat diperkuat. Tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, sekolah harus mampu menanamkan nilai-nilai moral melalui kegiatan sehari-hari. Guru sudah seharusnya menjadi contoh bagaimana bersikap sopan, jujur, dan bertanggung jawab, baik di dunia nyata maupun digital.

Baca Juga :  Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Globalisasi

Menanamkan Akhlak Mulia di Dunia Digital

Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah mengajarkan anak-anak untuk bersikap baik di sosial media. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan akhlak mulia dalam penggunaan teknologi:

1. Mengajarkan Adab Dalam Menggunakan Aplikasi Digital
Anak-anak perlu memahami bagaimana berinteraksi dengan orang lain secara online dengan cara yang baik, sopan, dan saling menghormati. Ini termasuk tidak melakukan cyberbulliying, tidak menyebarkan kebencian, dan selalu bersikap baik dalam berkomunikasi.

2. Bersikap Jujur
Meskipun dunia digital memberi peluang untuk bersembunyi di balik kata anonim, anak-anak harus diajarkan untuk tetap jujur dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, termasuk dalam menyebarkan informasi.

3. Menghargai Privasi
Anak-anak perlu diajarkan pentingnya menjaga privasi diri sendiri dan orang lain. Ini berarti tidak membagikan informasi pribadi kepada sembarang orang dan menghormati hak privasi orang lain.

Baca Juga :  Cara Menanamkan Sikap Percaya Diri pada Anak Usia Dini

4. Menggunakan Teknologi dengan Bijak
Teknologi harus digunakan untuk hal-hal yang positif, seperti belajar, berkomunikasi secara baik, atau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Anak-anak perlu dibiasakan untuk tidak menyalahgunakan teknologi, misalnya dengan bermain game berlebihan atau mengakses konten yang tidak sesuai usia.

Membangun generasi berakhlak mulia di era digital bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting. Teknologi, meskipun memiliki banyak manfaat, juga memiliki tantangan dalam menjaga moral generasi muda. Peran keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak mulia, seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab. Dengan memberi bimbingan yang benar, generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia, dan bersikap baik di dunia nyata maupun di dunia digital.[]

Penulis :
Silan Hiffi Rahmadani
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

banner 300250