UMKM Indonesia yang Mendunia

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga1. Di Indonesia, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian dan telah menunjukkan ketahanan terhadap berbagai jenis guncangan, termasuk krisis ekonomi.

Apa saja jenis UMKM di Indonesia?

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beragam. Berikut adalah beberapa kategori UMKM yang umum ditemui: 1) Usaha Mikro (UM), Usaha dengan jumlah karyawan kurang dari 10 orang. Contoh: warung makan, toko kelontong, tukang ojek, dan penjahit; 2) Usaha Kecil (UK), Usaha dengan jumlah karyawan antara 10 hingga 49 orang. Contoh: bengkel motor, toko pakaian, dan usaha kerajinan tangan; 3) Usaha Menengah (UM), Usaha dengan jumlah karyawan antara 50 hingga 199 orang. Contoh: pabrik kecil, perusahaan makanan, dan perusahaan konstruksi; dan 4) Usaha Kecil Menengah (UKM), Kombinasi dari usaha kecil dan menengah. Contoh: perusahaan IT lokal, produsen produk kulit, dan perusahaan jasa konsultasi.

Ingatlah bahwa klasifikasi UMKM dapat bervariasi tergantung pada negara dan sektor usaha. Namun, di Indonesia, kriteria di atas umumnya digunakan untuk mengelompokkan UMKM.

5 UMKM Indonesia yang Mendunia

Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan pondasi inti bagi perekonomian Indonesia. Dari menciptakan lapangan kerja hingga memiliki kemampuan mengentaskan kemiskinan, bisnis UMKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena mereka memainkan peran penting dalam inklusi sosial. Menyadari pentingnya bisnis UMKM, tidak heran melihat pemerintah memberikan dukungan dalam berbagai cara dan strategi keuangan untuk memperkuat sektor ini.

Baca Juga :  Pemahaman Orang Tua Terhadap Asupan Gizi dan Dampak Terhadap Kesehatan Anak

Beberapa bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pun meraih kesuksesan hingga ke kancah internasional. Berkat dukungan pemerintah serta pengadaan teknologi yang semakin memfasilitasi bisnis UMKM, istilah go international bukan lagi hanya sekedar angan-angan bagi para pelaku bisnis UMKM. Melihat fenomena ini, bisnis UMKM tidak hanya sekedar lahan untuk wirausaha, tetapi juga menjadi kontributor yang lebih besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Berikut beberapa bisnis UMKM Indonesia yang berhasil mendunia :

1. Kopi Luwak
Kopi Luwak merupakan salah satu kopi asli Indonesia yang memiliki potensi sangat besar dalam peluang bisnis di tengah persaingan internasional. Tingginya permintaan Kopi Luwak membuat peluang bisnis yang besar. Banyak perusahaan kecil hingga besar bahkan industri mancanegara mulai memproduksi Kopi Luwak. Salah satu bisnis UMKM Kopi Luwak lokal yang berhasil menembus pasar internasional adalah Kopi Luwak Malino. Tingginya permintaan Kopi Luwak membuat peluang bisnis yang besar. Banyak perusahaan kecil hingga besar bahkan mancanegara mulai memproduksi Kopi Luwak. Kopi Luwak Malino berhasil menembus pasar internasional setelah difasilitasi oleh Bank Indonesia sehingga bisnis UMKM ini melakukan promosi di luar negeri melalui pameran. Kopi Malino telah berhasil melakukan ekspor produk ke beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, hingga Hongkong.

Baca Juga :  Kewajiban Hukum Perusahaan dalam Melindungi Data Pribadi Konsumen

2. Tempe
Makanan khas Indonesia ini sudah mulai mengirimkan ekspor produk olahan tempe ke Jepang, membuktikan bahwa pelaku usaha fermentasi kedelai ini mampu mendiversifikasi makanan yang menjadi pilihan pembeli asing. Berbagai bisnis UMKM seperti Tempe Kaleng UMKM Magelang, Ocien, serta Rumah Tempe Azaki yang bergerak di industri pengolahan tempe telah berhasil mengekspor produk olahan tempe ke berbagai negara.

3. Batik
Industri batik selama ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, termasuk dengan menciptakan banyak lapangan kerja karena didominasi oleh industri bisnis UMKM. Industri batik Indonesia dinilai telah menguasai pasar global sehingga dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Dengan tujuan ekspor utama antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.

4. Mebel Jepara
Produk kayu mahoni dan jati merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Jepara Jawa Tengah dan telah mendapatkan pengakuan dunia atas kualitas dan kelestariannya. Industri mebel Jepara juga menyediakan mata pencaharian bagi ribuan usaha kecil di industri mebel unggulan Indonesia. Mebel Jepara sudah terkenal di seluruh dunia karena memiliki keahlian yang sangat tinggi dari produk mebelnya. Pengerjaan yang berkualitas juga membuat mebel jepara memiliki konstruksi yang bagus sehingga membuat mebel jepara awet dan kuat. Pemerintah turut memfasilitasi kegiatan ekspor hasil mebel dari bisnis UMKM seperti Vista Homedeco dari Jepara ke berbagai negara di benua Eropa seperti Prancis, Inggris, Jerman, Norwegia dan Swedia.

Baca Juga :  Manajemen PT. Aneka Green Farm Gelar Buka Puasa Bersama dengan Karyawan

5. Kain Ulos
Ulos merupakan pakaian turun temurun yang telah dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera Utara. Pembuatan ulos bisa dibilang hampir sama dengan pembuatan kain songket khas Palembang, karena sama-sama menggunakan alat tenun dan tidak menggunakan mesin. Kain ulos bisa terbilang memiliki harga yang cukup tinggi, dikarenakan bahan dan teknik pembuatannya yang tidak mudah. Proses pembuatan ulos juga bisa memakan waktu hingga tiga bulan, tergantung kerumitan motifnya. Inilah alasan mengapa sepotong kain ulos bisa dijual dengan harga tinggi. Motif dan keunikan dari kain ini menarik banyak minat dari luar negeri. Bisnis UMKM Pertenunan Ulos Sianipar yang dibina oleh Bank Indonesia (BI) berhasil melakukan ekspor kain ulos seperti Malaysia, Singapura, dan juga negara-negara Eropa.[]

Penulis :
Kelvin Maulidin, Mahasiswi Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, Email : kelvinmaulidin8@gmail.com

banner 300250