Aceh Utara, TERASMEDIA.NET – Ironis diusia 76 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia warga Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara masih menempati Rumah Tidak Layak Huni.
Pemandangan rumah kumuh berdinding tepas beratapkan daun Rumbia yang sudah mulai rusak termakan usia menjadi pemandangan biasa namun mereka tetap menempatinya karena tidak mampu membangun yang baru mengingat sumber pendapatan yang diperoleh sangat terbatas, apalagi umumnya adalah petani yang tinggal di daerah yang rawan banjir.
Hal itu disampaikan Geuchik Gampong Buket Linteung, Mansur saat dijumpai awak media Selasa pagi (03 /08) yang lalu.
“Banyak rumah masyarakat saya sudah rusak dan tak layak lagi untuk ditempati, karena sudah mulai mengalami kerusakan dan lapuk dimakan usia,” ujarnya.
“Kami sangat berharap adanya sentuhan Pemerintah baik dari Pemkab Aceh Utara maupun pemerintah Aceh Provinsi untuk merehab atau bahkan membangun rumah baru bagi warga setempat”, harap Keuchik.
Dikatakan, saat ini satu rumah juga masih dihuni antara 2-5 anggota Keluarga, tentunya ini menjadi problem.
Memang ada dana desa yang dialokasikan untuk pembangunan rumah layak huni setiap tahunnya namun jumlahnya terbatas, mengingat terdapat sejumlah program lain yang harus dijalankan.
“Mudah-mudahan apa yang kami suarakan ini dapat direspon pemerintah mengingat banyak rumah warga sudah rusak sejak beberapa tahun terakhir, kami dari pihak Gampong akan berupaya semaksimal mungkin dan kami berharap Pandemi Covid ini segara berakhir hingga tidak ada lagi pemotong ADD untuk hal tersebut,” tambahnya.
Salah seorang pemilik rumah tak layak huni, Sulaiman Khatibin (53) dengan tanggungan 3 orang anggota Keluarga, juga berharap perhatian dari pemerintah dengan membangun sejumlah rumah yang layak bagi masyarakat Gampong Buket Linteung, mengingat kondisi rumah sudah hampir roboh.
“Saya sangat mengharapkan Pemerintah mau peduli kepada kami, dan membantu membangun rumah kami yang sudah hampir roboh,” harap Sulaiman Khatibin. [] Safrizal/L24