Temanggung, TERASMEDIA.NET – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung menyelenggarakan Kuliah Umum Intrnasional dengan tema “Cultural Diversity in Edupreneurship: Opportunities and Challenges in the Artificial Intellegence Age”, Kamis (26/09) lalu.
Kuliah Umum ini diadakan dengan tujuan mempererat kerjasama Internasional INISNU Temanggung dan Pengurus Cabang Internasional NU Turki, Australia- New Zealand; Mengakomodasi gagasan orisinal yang inovatif bidang edupreneurship; Mengembangkan wawasan tentang edupreneurship bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan.
Selain itu juga untuk memperoleh gambaran model edupreneurship yang tepat bagi sekolah/madrasah dengan landasan nilai kemanusiaan dan ketuhanan di dalam diri guru, tenaga kependidikan dan siswa; Implementasi edupreneurship di sivitas Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung; Menghasilkan solusi dan rekomendasi bidang edupreneurship yang inovatif untuk membangun guru dan tenaga kependidikan yang religius, terampil, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi tantangan masa depan.
Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB s.d selesai dan dilaksanakan secara daring via zoom meeting di BLK INISNU Temanggung, Indonesia PCINU Turki, PCINU Australia-New Zeland dan, dengan narasumber Arif Syamsul Laksana selaku Ketua PCINU Australia-New Zeland dan Moh.Munir,B.A selaku Ketua Tanfidziyah PCINU Turki.
Peserta berjumlah 300 orang di antaranya Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi PGMI, PIAUD, MPI dan PAI;Mahasiswa dan Ormawa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi PGMI, PIAUD, MPI dan PAI;Guru PAUD dan MI ELPIST (Laboratorium Program Studi PGMI dan PIAUD INISNU Temanggung);Delegasi HIPMI, Kemenag, Dindikpora Temanggung;Delegasi Kemenag Magelang, dan Dindikpora Magelang;Delegasi PCINU Turki, PCINU Australia- New Zealand.
Kegiatan diawali dengan pemutaran profil INISNU Temanggung, menyanyikan lagu Indonesia Raya,sambutan, inti, diskusi dan penutup yang dipandu oleh Az Zahra Nurul Fida sebagai moderator. Dalam sambutanya Dekan Fakultas Tarbiyah INISNU Temanggung Andrian Gandi Wijanarko, M.Pd. menyampaikan bahwa “Keberagaman bukan hanya sebuah kekayaan, tetapi juga sebuah kekuatan.
Edupreneurship, yang menggabungkan pendidikan dan kewirausahaan, memberikan kesempatan bagi kita untuk mengintegrasikan berbagai perspektif budaya dalam menciptakan solusi inovatif dari permasalahan yang akan memperluas wawasan kita, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan kolaboratif.
Harapanya melalaui kegiatan ini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mampu mendorog integrasi pendidikan dan kewirausahaan melalui Mata Kuliah Penciri Kewirausahaan/ Teacherpreneurship di masing-masing prodi; Kolaborasi dengan HIPMI dan Komite Ekonomi Kreatif dan Dinas di Temanggung; Mahasiswa menjadi pengurus HIPMI Perguruan Tinggi INISNU Temanggung; Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan festival Temanggung dan Mahasiswa menjadi Fasilitator Halal di Lembaga Halal Center INISNU Temanggung.
Mari kita bersama-sama menjadikan keberagaman budaya sebagai fondasi untuk membangun pendidikan yang lebih baik dan kewirausahaan yang lebih berkelanjutan. Dengan saling belajar dan berbagi, kita dapat menciptakan perubahan positif bagi masyarakat”. Ujar Gandi.
Kegiatan dibuka oleh Dr Hamidulloh Ibda, M.Pd, selaku Wakil Rektor 1 INISNU Temanggung dan turut memberikan opening speech mengenai penguatan keberagaman budaya di Turkei dengan konteks budaya di Indonesia melalui disiplin ilmu eduprenership dan entrepreneurship yang tidak lepas dari perkembangan organisasi Nahdlatul Ulama.
Pada pemaparan pertama, Arif Syamsul Laksana selaku Ketua PCINU Australia-New Zeland menjelaskan tentang edupreneurship pengembangan Sistem Informasi dan proses kerja untuk tata kelola Perguruan Tinggi yang modern, transparan, dan akuntabel, serta keterlibatan civitas akademika, tenaga kependidikan, dan masyarakat (interaksi) dalam pemanfaatan sistem informasi untuk peningkatan kualitas mutu dan layanan akademik yang diharapkan memiliki keseimbangan dalam dunia entrepreneurship seperti memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence .
Pada pemaparan kedua, Moh.Munir,B.A menjelaskan tentang “Cultural Diversity in Edupreneurship: Opportunities and Challenges in the Artificial Intellegence Age”. Tema ini menjelakan bagimana mahasiswa mampu menjadi pribdi yang berdaya, mandiri dan mampu bersaing menuju Generasi Golden Indonesia 2045 Vision. Ketua Tanfidziyah PCINU Turki juga memaparkan korelasi antara edupreneurship dengan entreprenersip yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon pendidik, strategi menghadapi tantangan dengan berbagai kecanggihan teknologi dan beberapa studi kasus suksesnya edupreneurship mahasiswa di Turki.
Acara ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Pertanyaan datang dari berbagai kalangan terutama terkait pengalaman entrepreneurship yang telah dikembangkan oleh mahasiswa di luar kampus serta progam institusi kreativitas mahasiswa melalui kegiatan PKM. Semoga dengan menerapkan Cultural Diversity in Edupreneurship diharapkan Perguruan Tinggi akan mampu bersaing agar tetap terjaga eksistensinya gna menyiapkan mahasiswa menuju Generasi Golden Indonesia 2045 Vision.[] Iis Narahmalia