Siapa itu Generasi Z? Generasi Z atau di sebut juga GEN Z adalah mereka yang lahir tahun antara tahun 1997 hingga 1012. Generasi Z tumbuh dan berkembang di era digital yang serba cepat, mereka sangat familiar dengan teknologi, internet dan media social. Ada beberapa karakteristik generasi Z di antaranya
Apa itu Qodirun Alal Kasbi?
Jadi Qodirun Alal Kasbi (قادرون على الكسب) adalah frasa bahasa Arab yang terdiri dari tiga kata: 1) Qodirun (قادرون): Artinya mampu, kuasa, atau memiliki kemampuan; 2) Ala (على): Artinya atas, terhadap, atau untuk; dan 3) Al-Kasbi (الكسب): Artinya usaha, pekerjaan, atau penghasilan.
Secara harfiah, “Qodirun Alal Kasbi” dapat diartikan sebagai “mampu atau kuasa dalam melakukan usaha atau pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan”.
Adapun makna dari Qodirun Alal Kasbi itu sendiri adalah tidak hanya terbatas pada kemampuan untuk bekerja dan menghasilkan uang. Konsep ini memiliki makna yang lebih luas dan mendalam, mencakup aspek-aspek berikut:
1. Kemandirian “Qodirun Alal Kasbi” menekankan pentingnya kemandirian dalam mencari rezeki. Seseorang yang memiliki “Qodirun Alal Kasbi” tidak hanya bergantung pada orang lain, tetapi berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri melalui usaha dan kerja keras.
2. Tanggung jawab Konsep ini juga mengandung makna tanggung jawab. Seseorang yang “Qodirun Alal Kasbi” bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan keluarganya. Ia berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang bergantung padanya.
3. Etos kerja “Qodirun Alal Kasbi” mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Bekerja keras, tekun, dan ulet adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam mencari rezeki.
4. Kreativitas dan inovasi Untuk menjadi “Qodirun Alal Kasbi”, seseorang perlu memiliki kreativitas dan inovasi. Mereka harus mampu melihat peluang dan menciptakan cara-cara baru untuk mendapatkan penghasilan.
5. Keberanian dan kepercayaan diri “Qodirun Alal Kasbi” membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Seseorang harus percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Keseimbangan Konsep ini juga mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan antara dunia dan akhirat. Mencari rezeki adalah bagian dari ibadah, tetapi tidak boleh melupakan kewajiban kepada Allah SWT.
“Qodirun Alal Kasbi” adalah konsep yang sangat penting dalam Islam. Konsep ini mendorong umat Muslim untuk menjadi mandiri, bertanggung jawab, memiliki etos kerja yang tinggi, kreatif, berani, percaya diri, dan seimbang dalam mencari rezeki. “Qodirun Alal Kasbi” adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Mengidentifikasi Potensi Generasi Z yang Relevan dengan “Qodirun Alal Kasbi”
1. Kreativitas dan Inovasi: Bagaimana Generasi Z memanfaatkan teknologi dan ide-ide baru untuk menciptakan peluang.
2. Kemampuan Adaptasi: Bagaimana Generasi Z menghadapi perubahan dan ketidakpastian di era yang dinamis.
3. Jaringan dan Kolaborasi: Bagaimana Generasi Z membangun hubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
4. Semangat Kewirausahaan: Bagaimana Generasi Z berani mengambil risiko dan memulai bisnis sendiri.
Strategi Menggali Potensi “Qodirun Alal Kasbi” untuk Kesuksesan di Usia Muda
1. Pendidikan dan Pengembangan Diri: Pentingnya pendidikan formal dan non-formal untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
2. Mentorship dan Networking: Mencari mentor yang berpengalaman dan membangun jaringan dengan orang-orang yang sukses.
3. Memulai dari Hal Kecil: Tidak takut untuk memulai bisnis atau proyek kecil sebagai langkah awal.
4. Mengelola Keuangan dengan Bijak: Belajar menabung, berinvestasi, dan mengelola utang dengan baik.
5. Memiliki Mental yang Kuat: Menghadapi tantangan dan kegagalan dengan sabar dan tidak mudah menyerah.
Adapun contoh nyata pemuda Generasi Z yang sukses menerapkan “Qodirun Alal Kasbi” di bidang teknologi salah satunya adalah Nadiem Makarim (Go-Jek), Nadiem adalah contoh sukses bagaimana Generasi Z mampu melihat peluang dan menciptakan solusi inovatif melalui teknologi. Go-Jek, yang ia dirikan, tidak hanya memberikan kemudahan transportasi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi banyak orang.
Tantangan dan hambatan yang mungkin di hadap Generasi Z dalam menerapkan “Qodirun Alal Kasbi”
Persaingan yang Ketat : 1) Generasi Z hidup di era globalisasi di mana persaingan sangat ketat di berbagai bidang. Mereka harus bersaing dengan individu dari seluruh dunia untuk mendapatkan pekerjaan, peluang bisnis, atau bahkan sekadar perhatian. 2) Tantangan ini menuntut Generasi Z untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang unggul agar dapat bersaing secara efektif.
Perubahan Teknologi yang Cepat : 1) Perkembangan teknologi yang pesat mengubah lanskap pekerjaan dan bisnis secara signifikan. Generasi Z harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan terus belajar untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan. 2) Jika tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi, mereka bisa tertinggal dan kesulitan untuk menerapkan “Qodirun Alal Kasbi”.
Ketidakpastian Ekonomi : 1) Kondisi ekonomi yang tidak pasti, seperti resesi atau inflasi, dapat menjadi tantangan bagi Generasi Z dalam mencari pekerjaan atau memulai bisnis; 2) Mereka harus memiliki strategi yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi untuk tetap bertahan dan sukses.
Tuntutan Gaya Hidup : 1) Gaya hidup modern yang konsumtif dapat menjadi tantangan bagi Generasi Z dalam mencapai kemandirian finansial. Mereka mungkin tergoda untuk menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, sehingga sulit untuk menabung dan berinvestasi; 2) Generasi Z perlu memiliki kesadaran yang baik dan mampu mengelola keuangan mereka dengan bijak
Kurangnya Pengalaman dan Keterampilan : 1) Generasi Z yang baru memasuki dunia kerja atau bisnis mungkin dengan kurangnya pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan; 2) Mereka perlu proaktif mencari peluang untuk belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, mentorship, atau pengalaman kerja langsung.
Mental yang Kurang Tangguh : 1) Beberapa anggota Generasi Z mungkin dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau impostor. Hal ini dapat menghambat mereka dalam menerapkan “Qodirun Alal Kasbi”; 2) Penting bagi Generasi Z untuk memiliki mental yang kuat, resilience, dan mampu menghadapi tantangan.
Kurangnya Dukungan : 1) Beberapa anggota Generasi Z mungkin tidak memiliki dukungan yang cukup dari keluarga atau lingkungan sekitar dalam mewujudkan impian mereka; 2) Mereka perlu mencari dukungan dari komunitas, mentor, atau orang-orang yang memiliki visi yang sama.
Adapun solusi untuk menghadapi tantangan tersebut :
1. Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi: Generasi Z perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan bisnis.
2. Membangun Jaringan: Membangun jaringan dengan orang-orang yang berpengalaman dan sukses dapat memberikan dukungan dan peluang.
3. Memiliki Mental yang Kuat: Generasi Z perlu melatih mental yang kuat, resilience, dan mampu menghadapi tantangan
4. Mengelola Keuangan dengan Bijak: Generasi Z perlu belajar mengelola keuangan dengan baik, menabung, berinvestasi, dan menghindari gaya hidup konsumtif.
5. Mencari Mentor: Mentor dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan wawasan berharga bagi Generasi Z dalam mencapai kesuksesan.
Kesimpulan
Gen Z, kalian adalah generasi yang lahir dan tumbuh di era digital dan globalisasi yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Namun, di balik tantangan tersebut, terbentang pula peluang-peluang besar yang siap kalian raih. Di tengah arus perubahan yang begitu cepat, “Qodirun Alal Kasbi” hadir sebagai kompas yang akan menuntun kalian menuju kesuksesan.[]
Pengirim :
Siti Tahtia Ainun Zahra, mahasiswa urusan Sistem Informasi STMIK Tazkia Bogor