Malang, TERASMEDIA.NET – Sekelompok Mahasiswi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang sedang melakukan kegiatan Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat atau yang disebut dengan PMM. Program kegiatan yang dilaksanakan bertema Stunting, dengan melakukan pendataan berat badan dan tinggi badan pada anak usia dini di Posyandu desa Jedong.
Stunting masih menjadi permasalahan yang banyak terjadi di Indonesia. Stunting atau balita pendek merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita karena kurangnya gizi kronis, kurangnya sanitasi dan air bersih sehingga terjadi infeksi yang dapat terjadi secara berulang.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, masih banyak ibu-ibu dari balita yang belum memiliki pengetahuan yang memadai terkait makanan yang mengandung banyak gizi untuk kebutuhan tumbuh kembang pada anak.
Kurangnya pemahaman terkait stunting ini menjadi masalah yang harus ditangani secara bertahap dan konsisten. Dalam upaya mengurangi terjadi stunting, kelompok PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang mencoba melakukan deteksi Stunting pada balita di 2 posyandu berbeda yang terletak di desa Jedong.
Pendataan stunting dilakukan dengan pengecekan berat badan dan tinggi badan pada balita. Setelah didapatkan data, maka mulai dilakukan deteksi stunting dengan melihat data yang ada.
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan panduan berat badan ideal anak sesuai umur (BB/U) yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 mengenai Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Panduan dalam Keputusan Kementerian Kesehatan tersebut juga sudah disesuaikan dengan panduan berat badan ideal balita menurut WHO (World Health Organization). Berat badan yang normal pada balita laki-laki umur 1-5 tahun dengan rentang 7,7-24,2 kg. Sedangkan pada balita perempuan, berat badan yang normal umur 1-5 tahun memiliki rentang 7-24,9 kg.
Hasil yang didapatkan dari salah satu posyandu balita yaitu, terdapat 3 balita yang memiliki berat badan kurang dari batas normal, dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mungkin dari balita tersebut mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Orang tua berperan penting dalam pengoptimalan tumbuh kembang pada anak.
Setiap orang tua diharapkan lebih memperhatikan dan peka terhadap pertumbuhan anak. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik dan konsisten, maka anak akan dapat tumbuh dengan normal dan jauh dari permasalahan stunting.
Diharapkan kegiatan seperti ini, dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperbaiki serta meningkatkan pertumbuhan yang baik bagi balita, dan juga dapat mengurangi angka kejadian stunting yang ada di Indonesia.[]
Pengirim :
Manik Retno Ayu, anggota PMM UMM Kelompok 82 Gelombang 5