Serangan Israel terhadap Palestina merupakan peristiwa Genosida yang menjadi sorotan pemberitaan dunia yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023 hingga detik ini secara besar-besaran. Yang mana peristiwa Genosida ini dilakukan dengan maksud ingin menguasai bangsa dengan cara melakukan pembantaian terhadap sekelompok suku bangsa tersebut. Tindakan tersebut dilakukan melalui banyak cara seperti pengeboman, menculik, melakukan penyiksaan fisik dan menghancurkan mental seseorang.
Daerah-daerah di seluruh negeri Palestina akan habis tak tersisa setelah kota Rafah yang berbatasan dengan negara mesir sebagai tempat berlindung penduduk Palestina habis di taklukan oleh Israel. Akibat dari konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel ini setidaknya puluhan ribu bangunan hancur seperti sekolah, Universitas, dan rumah-rumah warga. Sementara itu anak-anak di Palestina tidak dapat melanjutkan sekolahnya akibat fasilitas serta sarana dan prasarana seperti perpustakaan, buku-buku, dan meja kursi hancur tidak tersisa.
Pelestarian Sejarah, Budaya, dan Identitas Bangsa
Perpustakaan memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan penelitian. Perpustakaan tidak hanya sebagai bahan mencari bacaan, bahan referensi, dan tempat penelitian, namun juga sebagai tempat arsip yang mencatat warisan budaya, sejarah, dan Identitas suatu bangsa. Jika dihubungan dengan peristiwa Genosida di Palestina ini cukup vital. Pasalnya melalui serangkaian peristiwa yang terus terjadi di Palestina melalui aksi pengeboman dan peristiwa Genosida ini sebagai upaya untuk menghilangkan Identitas bangsa Palestina. Perpustakaan sebagai salah satu tameng terakhir untuk dapat melestarikan, mencatat peristiwa sejarah budaya, dan Identitas dari bangsa Palestina.
Maka dari itu, Perpustakaan bukan hanya sebagai simbol dalam dunia pendidikan sebagai tempat membaca, belajar, dan mencari sumber belajar saja. Melainkan lebih dari itu, Perpustakaan menjadi penopang kunci peristiwa bersejarah, artefak kuno, dan dokumentasi resmi yang mendeskripsikan tentang perjalanan suatu bangsa itu dapat bertahan hingga saat ini. Perpustakaan tidak lain dan tidak bukan menjadi bagian penting dalam mengupayakan adanya penjagaan terhadap sejarah warisan budaya suatu bangsa.
Upaya Penghancuran Identitas dan warisan budaya Bangsa
Suatu sejarah dan budaya merupakan suatu kekuatan, penciri, dan menjadi pondasi yang kuat bagi identitas suatu bangsa. Perpustakaan sebagai tempat mencatat dan menyimpan dokumen, arsip, dan buku. Melainkan juga menyimpan dokumen tentang situasi penting yang pernah terjadi di Palestina baik itu isu politik, sosial, maupun budaya. Maka dari itu apabila terjadi peristiwa Genosida termasuk upaya menghilangkan sejarah, budaya, dan identitas bangsa. Perpustakaan menjadi tujuan utama untuk dihancurkan karena perannya yang cukup penting dalam menyimpan dan menjaga ribuan informasi penting dan sejarah warisan budaya bangsa. Penghancuran ini bukan semata-mata hal yang tidak direncanakan, melainkan upaya kuat yang dilakukan Israel untuk menghilangkan sejarah warisan budaya bangsa dan identitas suatu bangsa Palestina.
Konflik yang terjadi antara Palestina-Israel ini sampai saat ini belum menemukan titik terang. Konflik yang berkepanjangan ini menjadikan ancaman bagi bangsa Palestina dalam upaya penghapusan Identitas bangsanya, terlebih melihat aksi Israel yang terus meluncurkan serangan untuk aksi Genosida nya dalam mewujudkan upaya perebutan wilayah di daerah Palestina. Aksi nyata ini tidak lama kemudian akan menjadikan bangsa Palestina kehilangan Identitas bangsanya sendiri, sejarah warisan budaya yang hancur sehingga tidak ada lagi informasi yang dapat didapatkan dan dijaga untuk masa depan bangsa Palestina.
Peran vital Perpustakaan bagi peristiwa Genosida Palestina
Melalui peristiwa yang sedang terjadi di Palestina ini untuk mengantisipasi ancaman yang terjadi, perpustakaan dapat menjadi pusat penyimpanan dan perlindungan sejarah warisan budaya bangsa dan identitas Palestina. Dengan upaya menyimpan dan melindungi dokumen, buku, hingga catatan penting tersebut dilakukan dengan harapan supaya Identitas Palestina dan sejarah warisan budaya yang dimiliki dapat terus ada dan diketahui oleh generasi penerus bangsa di masa depan.
Perpustakan menjadi cara untuk dapat mendidik seluruh masyarakat dunia akan situasi hangat yang sedang terjadi di Palestina. Selain itu membantu menyadarkan masyarakat di seluruh dunia terkait perjuangan dan penderitaan yang dialami oleh bangsa Palestina. Dalam hal krusial terkait Palestina ini menjadi penguatan dan menciptakan solidaritas negara-negara di dunia untuk melakukan upaya menghentikan peristiwa Genosida yang telah melanggar hak asasi manusia di bangsa Palestina.
Kesimpulan
Perpustakaan khususnya yang ada di Palestina memiliki peran dalam menjaga Identitas bangsa dan warisan budaya dan sejarah bangsa. Perpustakaan tidak hanya menyimpan catatan penting, buku, dokumen saja, melainkan bentuk mempertahankan identitas bangsa Palestina di masa upaya Genosida. Dengan mengembangkan perpustakaan ini, kita semua ikut menjadi bagian dalam pelestarian Identitas dan sejarah bangsa Palestina sebagai upaya memperjuangkan perdamaian antar masyarakat di seluruh dunia, menciptakan perdamaian dunia, dan menjalin kerjasama yang kuat untuk mencapai kemerdekaan di tanah kenegaraan sendiri.[]
Penulis :
Dera Mutia Azizah, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta, email : deramutia123@gmail.com