Di tengah kerumitan pembangunan daerah, ada satu hal yang menjadi landasan utama, memastikan kualitas hidup masyarakat terus meningkat. Mendorong pembangunan daerah melalui peningkatan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik adalah hal yang penting. Bagaimana caranya? Jawabannya terletak pada perpaduan antara infrastruktur yang memadai dan pelayanan publik yang ramah serta efisien.
Bayangkan jika jalan yang kita lewati setiap hari mulus tanpa hambatan, jika akses ke layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan bisa diperoleh dengan mudah, dan jika masyarakat dapat berperan langsung dalam mengambil keputusan terkait dengan pembangunan di lingkungan mereka.
Tentu, ini semua bukan sekadar impian. Kota Surabaya adalah contoh nyata bagaimana peningkatan kualitas infrastruktur seperti jalan tol dan terminal bus telah mengubah cara hidup masyarakat, memperkuat koneksi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, dan bahkan membuka lapangan pekerjaan baru.
Namun, mendorong pembangunan daerah bukan hanya soal bangunan fisik. Pelayanan publik yang bersahabat dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat juga penting. Dengan bantuan teknologi, seperti aplikasi daring untuk mengurus izin usaha di Kabupaten Bantul, birokrasi yang rumit dapat diperkecil, memberikan kemudahan dan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang.
Tapi yang tak kalah pentingnya adalah suara masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. Dengan melibatkan warga dalam perencanaan, seperti yang terjadi di Desa Ciburial, kebijakan yang dihasilkan akan lebih mengakar dan berdampak langsung pada kebutuhan lokal.
Kemudian, ada juga isu lingkungan yang harus diperhatikan. Bali menjadi inspirasi bagaimana kampanye “Bali Bersih” mampu mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran lingkungan, bukti nyata akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dengan menggabungkan infrastruktur yang ramah, pelayanan publik yang peduli, partisipasi aktif masyarakat, perlindungan lingkungan, dan kolaborasi lintas sektor, kita bisa membayangkan sebuah daerah yang lebih berdaya, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua orang.[]
Pengirim :
Abdullah Faras AR, Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Sriwijaya, email: zhupek123@gmail.com
