Tren Korean Wave : Apa Pengaruhnya bagi Identitas Nasional Bangsa Indonesia?

Korean wave atau yang biasa dikenal dengan hallyu ialah istilah untuk menyebut budaya populer dari negeri ginseng Korea Selatan yang mana penyebaran secara global dan sangat cepat didukung dengan dukungan teknologi yang semakin canggih (Shim;2006).Tren ini mulai booming beberapa tahun terakhir walaupun sebenarnya tren ini sudah ada sejak lama.Sejak tahun 2000-an,banyak juga film atau drama korea yang ditampilkan di televisi Indonesia seperti Endless Love,Dae Janggeum,Autumn in My Heart dan lainnya.Hingga saat ini tren Korean wave tidak hanya ada pada film atau drama melainkan juga seperti Variety Show dan musik.

Tren Korean wave di Indonesia sendiri disambut baik dan negara Indonesia sendiri mempunyai fanbase yang besar dan loyal sehingga menjadikan Indonesia sebagai “pasar” yang sangat potensial bagi ekonomi negeri ginseng tersebut.Fenomena ini ialah mendunianya kultur Korea seperti makanan,gaya berpakaian,bahasa dan lainnya.
Tren ini tidak sebatas memasarkan budaya saja,tetapi juga produk komersil lain dan pariwisata kepada masyarakat global.Tren Korean wave yang terjadi beberapa tahun terakhir ini tersebar dengan cepat sebab adanya dukungan teknologi seperti internet yang mana kita bisa mengakses berbagai macam informasi.Karena teknologi banyak artis hingga idol Korea yang membuat akun media sosial mereka untuk berkomunikasi dengan penggemar dan berinteraksi secara tak langsung.

Baca Juga :  Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Dengan adanya teknologi yang canggih didukung dengan masyarakat Indonesia yang menyambut baik K-Pop,K-drama,Variety show dan segala yang berhubungan dengan fenomena ini tentu saja mempunyai dampak yang berpengaruh bagi kehidupan masyarakat.Dampak yang dirasakan tentu saja mempunyai pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan.

Dampak positifnya dengan adanya tren ini akan membuka wawasan dan pengetahuan tentang budaya dunia,kemudian untuk sisi kehidupan negara Korea sangat menjunjung tinggi soal menghargai waktu sehingga hal-hal kecil seperti disiplin waktu,bertanggung jawab penuh atas pekerjaan serta menghormati dan mengedepankan tata krama terhadap orang yang lebih tua.

Dampak negatif yang ditimbulkan ialah fenomena Korean wave sangat mempengaruhi kebudayaan lokal yang ada di masyarakat khususnya Indonesia yang mempunyai kebudayaan lokal yang banyak sehingga menyebabkan tergerusnya identitas bangsa dan bergesernya budaya, hal ini berbahaya bagi identitas nasional bangsa sebab identitas nasional bangsa merupakan jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa untuk membedakan bangsa yang satu dengan yang lain.

Baca Juga :  Dandim 0117/Aceh Tamiang sebut Insan Pers Mitra TNI

Solusi yang bisa dilakukan ialah memberi filter pada masuknya budaya asing yang masuk bagi bangsa Indonesia dengan cara memfilter mana kultur yang bisa di contoh dan diterapkan sesuai Pancasila,misalnya hal menghargai waktu yang mana di realita masyarakat Indonesia sendiri masih banyak orang yang terlambat dalam menghadiri suatu rapat,sekolah,atau acara penting lainnya.

Memberikan pendidikan dalam identitas nasional juga sangat penting untuk menyaring masuknya budaya asing sehingga masyarakat khususnya generasi muda akan mengetahui mana kultur yang bisa diterapkan dan membuang kultur yang tidak sesuai dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.[]*

Pengirim :
Danu Achmad Effendi, Mahasiswa Departemen Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta, Email : danuachmad.2022@student.uny.ac.id

banner 300250