Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi tingkat ketidakpastian global yang sangat tinggi. Berbagai faktor, seperti pandemi COVID-19, ketidakstabilan geopolitik, perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan krisis ekonomi, telah berkontribusi terhadap kondisi ini. Organisasi, baik pada bidang publik ataupun swasta, dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam mengelola risiko secara efektif. Manajemen risiko kini menjadi sangat penting di era ketidakpastian global, yang bisa langsung mempengaruhi kelangsungan bisnis.
Perusahaan yang tidak memiliki strategi manajemen risiko yang solid berisiko mengalami kerugian besar, penurunan nilai pasar, bahkan kebangkrutan. Sebaliknya, perusahaan yang mampu mengelola risiko dengan baik akan lebih adaptif, tangguh, dan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dalam jangka panjang. Risiko itu sendiri merupakan potensi kerugian yang terkait dengan keputusan atau peristiwa tertentu. Konsep risiko selalu berhubungan dengan hasil yang merugikan, sehingga individu, organisasi, dan perusahaan perlu dipersiapkan untuk menghadapi potensi risiko.
Untuk bertahan dan mengelola risiko dengan efektif, penerapan manajemen risiko menjadi sangat penting. Manajemen risiko mencakup proses sistematis dalam memahami, menganalisis, dan menangani risiko untuk mengurangi dampak negatif sekaligus memperkuat peluang yang menguntungkan.
Selain itu, manajemen risiko juga merupakan komponen vital dalam operasi bisnis yang efisien. Sifat dinamis dari lingkungan bisnis mengharuskan organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang muncul dan berkembang, agar dapat mempertahankan daya saing dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Berbagai tantangan dalam manajemen risiko muncul di lingkungan bisnis yang terus berubah.
Dalam dunia digital saat ini, organisasi menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat, yang memerlukan protokol keamanan yang kuat dan menyeluruh. Upaya berkelanjutan untuk menangani ancaman ini dapat membantu mengurangi risiko serangan siber dan melindungi aset penting. Ketidakpastian ekonomi, yang dipicu oleh inflasi, potensi resesi, ketidakstabilan harga energi, dan ketegangan geopolitik, menjadi tantangan besar bagi manajer risiko, karena dapat memengaruhi strategi keuangan dan keputusan operasional.
Namun, penerapan manajemen risiko yang proaktif dapat meningkatkan ketahanan organisasi dan posisi pasar mereka. Tantangan lain termasuk kelangkaan sumber daya, sering kali disebabkan oleh konflik geopolitik dan masalah lingkungan, yang dapat mengganggu rantai pasokan. Perusahaan harus mengadopsi praktik pengadaan yang berkelanjutan dan etis serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mengatasi keterbatasan ini. Gangguan bisnis juga menjadi tantangan, yang semakin diperburuk oleh perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen.
Organisasi perlu secara proaktif mengantisipasi dan mengurangi gangguan untuk menjaga daya saing dan efisiensi operasional. Saat menghadapi persaingan, perusahaan perlu menemukan cara untuk membangun keunggulan kompetitif, salah satunya dengan menciptakan produk-produk unggulan yang sesuai dengan preferensi konsumen yang semakin selektif.
Untuk berkembang, perusahaan harus fokus pada peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan cara yang efektif yakni melalui inovasi produk. Produk baru dapat menawarkan solusi atas masalah konsumen yang ada, yang memungkinkan perusahaan untuk bersaing lebih baik dengan memahami kebutuhan pelanggan. Selain itu, pemanfaatan teknologi sangat penting dalam mengelola risiko secara efektif di dunia digital saat ini. Dengan menggunakan teknologi secara bijaksana, perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen risiko mereka, mengurangi risiko yang tak terduga, dan menjaga nilai bisnis.
Manajemen risiko yang berhasil bergantung pada penggunaan teknologi dengan tepat, yang hanya efektif jika didukung oleh pemahaman yang kuat mengenai konsep dan risiko bisnis. Manfaat utama teknologi dalam manajemen risiko antara lain termasuk pengumpulan data real-time yang akurat, analisis risiko yang efisien, pemantauan dan deteksi dini risiko, komunikasi yang efektif, serta manajemen dokumen dan pelaporan yang lebih efisien.[]
Penulis :
Priska Amelia, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, email : ameliapriska84@gmail.com