Jakarta, TERASMEDIA.NET – Bank Dunia setuju untuk menggelontorkan pinjaman senilai US$ 400 juta ke Indonesia. Utang ini diberikan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyebutkan, pendanaan tersebut dialokasikan ke Program Reformasi dan Hasil Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Bertujuan untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan, meningkatkan efisiensi pembelanjaan JKN, serta mendukung pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan JKN,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu, 18 Desember 2021.
Tak hanya untuk meningkatkan kualitas perawatan dan efisiensi pembelanjaan JKN, pinjaman itu juga disalurkan mendukung perbaikan sistem informasi kesehatan. Sehingga dapat lebih terintegrasi ke dalam pembuatan kebijakan JKN yang lebih tepat sasaran dan terinformasi.
Program itu akan melibatkan empat pemangku kepentingan utama JKN, yakni Kementerian Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), serta Kementerian Keuangan untuk memfasilitasi koordinasi dan mengurutkan reformasi yang diperlukan.
Dukungan itu juga bakal disalurkan melalui instrumen Program for Results (PforR) milik Bank Dunia yang mengaitkan pencairan dana dengan pencapaian hasil program yang spesifik dan dirancang untuk periode lima tahun.
Nantinya, kata Kunta, program tersebut akan menggunakan berbagai indikator, termasuk di antaranya perbaikan proses pemberian perawatan pada fasilitas perawatan kesehatan dan rumah sakit tingkat satu, penguatan pengelolaan klaim asuransi dan pencegahan klaim yang tidak perlu.
Selain itu program ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan data dalam pembuatan keputusan maupun pendukungnya. Saat ini, seluruh penerima manfaat JKN ada sebanyak sekitar 220 juta orang. Adapun 60 persen di antaranya tergolong miskin atau hampir miskin dan mereka akan mendapatkan manfaat dari upaya perbaikan tersebut.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen, menjelaskan, lewat dukungan ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya menjamin akses rumah tangga yang berkelanjutan kepada layanan kesehatan yang penting yang berkualitas.
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu akses pada layanan kesehatan yang penting dengan kemungkinan terjadinya dampak jangka panjang pada modal manusia. Data yang ada menunjukkan hampir 3,5 juta warga Indonesia kehilangan akses kepada perawatan kesehatan yang terjangkau sebagai akibat hilangnya pekerjaan.
Selain itu, perawatan kesehatan yang tertunda dan hilang tidak hanya menyebabkan adanya kebutuhan perawatan kesehatan yang lebih besar di masa mendatang, tetapi juga dapat menambah beban keuangan bagi lembaga pelaksana JKN, yaitu BPJS Kesehatan.
Sementara, kata Mahlil, dana JKN dan biaya administrasi BPJS Kesehatan tetap berasal dari premi anggota, PforR ini mendukung kapasitas pemerintah untuk menjaga keberlangsungan JKN melalui peningkatan mutu, efisiensi, dan pengelolaan klaim. “Kami menyambut upaya kerjasama ini untuk pelayanan yang lebih baik bagi anggota kami,” tuturnya.
Selain dukungan dari Bank Dunia tersebut, Bill and Melinda Gates Foundation akan memberikan dana hibah senilai US$ 2,33 juta melalui World Bank’s Indonesia Human Capital Acceleration multi-donot trust fund. Dana itu diberikan untuk meningkatkan kapasitas JKN dalam melaksanakan dan mengoordinasikan prakarsa tersebut.[] tempo