Strategi Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini

PENGEMBANGAN kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya atau kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau sudah di kenali sebelumnya. Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya ini memiliki posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak hanya kreativitas yang akan berpartisipasi untuk berkembang dengan baik, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk sesuatu bangunan atau benda tersebut sesuai dengan khayalannya.

Setiap anak bebas menghasilkan mengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperoleh hasil yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Pada dasarnya hasil karya anak yang dibuat melalui aktifitas membuat, menyusun atau mengkonstruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka temui, ataupun mereka membuat modifikasi dari benda yang telah ada sebelumnya. Adapun yang di buat oleh anak akan membantu mereka akan menjadi lebih kreatif dan semangat untuk menemukan sesuatu yang baru.

Pengembangan kreativitas melalui imajinasi merupakan renungan apa yang biasa kita lakukan semasa kanak-kanak mungkin sebagian besar adalah yang biasa dilakukan anak yaitu berimajinasi sebagai ilustri lain sebagian anak perempuan kerap kali melakukan sosiodrama dengan berpura-pura memasak, menyetrika, dan mencuci. Imajinasi adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan pantasi yang mereka buat. Imajinasi merupakan salah satu yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreativitas anak.

Baca Juga :  Universitas Teuku Umar Buka Prodi Baru, S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Ada juga daya fikir untuk membayangkan (diangan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian, berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Dalam sumber yang sama imajinasi dapat pula diartikan sebagai khayalan. Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya fikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari salah satu latihan yang mendasar agar anak berkreasi dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambar dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan kembali ikatan dimasa lalu sebagai kemungkinan masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

Pengembangan kreativitas melalui eksporasi merupakan kegiatan eksporasi adalah penjelajah lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang terdapat ditempat itu.Eksporasi dapat pula dikaitkan sebagai kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dalam situasi yang baru. Esporasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatau tempat untuk mempelajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai hiburan dan permainan. Kegiatan eksporasi akan memberikan kesempatan pada anak untuk memahami dan memanfaatkan olah jelajahannya berupa: Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata, Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru di ketahuinya, Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya, Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada, Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang ada disekitas serta bagaimana memanfaatkanya.

Baca Juga :  Dampak Negatif dan Positif Media Sosial Terhadap Anak Usia Dini

Pengembangan kreativitas melalui eksperimen merupakan metode eksperimen banyak dihubungkan dengan metode pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan labolatorium, dan pada umumnya berkenaan dengan pelajaran science. Melalui eksperimen anak akan terlatih mengembangkan kreativitas kemampuan berpikir logis, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tau dan kekaguman pada alam, ilmu pengetahuan, dan Tuhan. Melalui eksperimen pula anak dapat menemukan ide baru ataupun karya baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Ekperimen (percobaan) yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang suatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen.

Perkembangan kreativitas melalui proyek merupakan metode proyek ini merupakan metode pembelajaran anak untuk melakukan pendalaman tentang satu topik pembelajaran yang diminati satu atau beberapa anak. Metode proyek merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dikerjakan secara berkelompok, piaget mengatakan bahwa kita tidak dapat mengajarkan tentang suatu konsep pada anak secara verbal, namun kita dapat mengajarkan jika menggunakan metode yang didasarkan pada aktivitas anak.

Baca Juga :  Healing Ala-ala Urang Kite 2023

Pengembangan kreativitas melalui musik merupakan aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain pada rasa ingin tahu, sikap ingin mencoba, dan daya imajinasinya. Wujud sesuatu yang kreatif disebut pula kreativitas. Kegiatan kreativitas dibidang musik bertujuan memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan musik yang diperoleh antara lain melatih kepekaan dan rasa emosi, melatih mental anak untuk mencintai keseleraan, keharmonisan, keindahan, dan kebaikan, mencoba dan memilih alat musik yang sesuai untuk mengungkapkan isi atau maksud pikiran atau perasaan, meningkatkan kemampuan mendengar pesan dan menyelaras gerak musik yang didengar, meningkatkan kemampuan mendengar musik atau nyanyian dengan mengamati sifat, watak, atau ciri khas unsur pokok musik dan meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan musik atau nyanyain untuk dapat menikmati dan menghargai musik atau nyanyian.

Pengembangkan kreativitas melalui bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakn dalam bentuk lambang atau symbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik muka. Tiga fungsi utama bahasa pada anak yaitu meniru ucapan orang dewasa, membayangkan situasi (terutama dialog) dan mengatur permainan.[]

Pengirim :
Septa Eka Permatasari
Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung
Email : septaekapermatasari@gmail.com

banner 300250